UAS SASIN XII LINTAS MINAT DAN PEMINATAN 23 FEB 2017
UAS SASIN LINTAS MINAT DAN PEMINATAN
KELAS XII SMAN 18 SURABAYA
23 FEBRUARI 2017
Perhatikan Penggalan teks cerita pendek di bawah ini untuk soal nomor 1
dan 2 !
Setelah
bertemu denganmu aku tidak polos lagi, tetapi aku tidak bisa menuduhmu mencuri.
Tidak ada bukti. Tidak ada saksi. Hanya Tuhan saja yang tahu bagaimana kamu
menarik hatiku hingga aku tidak memilikinya lagi. Orang yang tidak memiliki
hati pasti dia bukan manusia lagi. Tapi, entahlah. Setelah hatiku kau curi, aku
malah jadi lebih manusiawi. Aku sedang membangun mimpi mengenai suatu negeri
ketika kamu datang. Hanya Tuhan saja
yang tahu bagaimana kamu menarik hatiku hingga aku tidak memilikinya lagi.
1. Kata yang bermakna kias
pada penggalan cerpen tersebut adalah …
A. mimpi
B. hati
C. tuhan
D. bertemu
E. negeri
2. Latar suasana yang dibangun dalam kutipan
cerpen tersebut adalah ....
a. keadaan bimbang dan ragu
b. keadaan susah dan sedih
c. keadaan bahagia dan suka cita
d. keadaan penuh harapan
e. keadaan putus asa
3. Bacalah
kutipan cerita rakyat di bawah ini dengan saksama!
Bandung Bondowoso ingin memperistri Roro
Jonggrang, namun Roro Jonggrang takut menolak pinangan itu. Dia tidak akan
begitu saja menerimanya. Dia mau menikah asal Bandung Bondowoso memenuhi
syarat-syaratnya. Syaratnya ialah membuat seribu candi dan sumur yang sangat
dalam dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak
keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, yang mempunyai roh-roh halus.
Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi
yang besar jumlahnya itu. Mengherankan cara dan kecepatan kerja mereka. Sesudah
pukul empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping
itu, sumurnya pun hampir selesai. Apa yang harus di perbuat? Segera gadis-gadis
dibangunkannya dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang
harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mecium bau bunga-bungaan yang harum tersebut,
mereka menghentikan pekerjaannya karena mereka kira hari sudah siang.
4. Isi makna tersurat dalam kutipan cerita
rakyat di atas adalah …
a. Roro Jonggrang takut
menolak pinangan Bandung Bondowoso
b. Bandung Bondowoso
sangat mencintai Roro Jonggrang
c. Roro Jonggrang mau
menikah dengan Bandung Bondowoso asalkan terpenuhi syarat yang diajukannya
d. Bandung Bondowoso
dibantu ayahnya untuk memenuhi syarat yang diajukan Roro Jonggrang
e. Bandung Bondowoso
menyanggupi syarat yang diajukan oleh Roro Jonggrang
5. Cermati
puisi berikut!
Nyanyian seorang petani
Berilah kiranya yang terbaik bagiku
Tanah berlumpur dan kerbau pilihan
Biji padi yang manis
Berilah kiranya
yang terbaik
Air mengalir
Bila masanya buah
kupetik
Ranumnya kupetik
Rakhmat-Nya kuraih
Hujan menyerbu tanah air
(Abdul Hadi W.M)
Larik ketiga pada bait ketiga menggunakan
majas . . .
A. Sinekdoge
B. Metafora
C. Eufdemisme
D. Personifikasi
E. Litotes
6. Perhatikan
pantun berikut
Jalan keliling
mencari alamat
Alamat dicari
tak pernah ada
Bila ingin hidup selamat
Di manapun
dirimu berada
Struktur
pantun di atas adalah …..
A. baris 1 dan 3 disebut
sampiran , bari 2 dan 4 disebut isi
B. baris 1, 2, 3 disebut
sampiran, baris 4 disebut isi
C. baris 1 dan 2 disebut
sampiran, baris 3 dan 4 disebut isi
D. baris 1, 2, 3, dan 4
merupakan isi
E. baris 1, 2, 3, dan 4
merupakan sampiran
7. Perhatikan
puisi berikut!
Pertemuan antara aku dan kamu
Aku
adalah aku
Kamu
adalah kamu
Aku
bukanlah kamu
Kamu
bukanlah aku
Aku
dan kamu berbeda
Aku
punya hidup
Hidup
aku punya kamu
Hidup
kamu punya aku
Aku
dan kamu punya hidup
Hidup
bersama aku dan kamu
Risyuni
Berdasarkan
bentuknya, puisi di atas termasuk jenis
puisi .....
A. balada
B. soneta
C. modern
D. kontemporer
E. hymne
8. Cermati penggalan cerpen berikut!
(1) Buat seorang janda yang sudah terlalu tua
untuk itu, apalah yang dikehendaki lagi selain atap untuk berteduh dan makan
serta pakaian yang cukup, (2) lagi pula anak tunggalnya yang tinggal di
Surabaya dan menurut kabar hidup berkecukupan tidak mau lagi berhubungan
dengannya. (3) Tarikan dan pelukan istri dan anak-anaknya rupanya begitu erat
melengket hingga mampu melupakan ibunya sama sekali. (4) Tidak apa, hiburnya.
(5) Di rumah keluarga Mulyono ini, dia merasa mendapat semuanya. (6) Tetapi waktu
dia mulai merasa renta, tidak sekuat sebelumnya, Mbok Jah merasa dirinya
menjadi beban keluarga itu. (7) Dia merasa menjadi buruh tumpangan gratis. (8)
Dan harga dirinya memberontak terhadap terhadap keadaan itu. (9) Diputuskannya
untuk pulang saja ke desanya.
(“Mbok Jah” Lebaran di Karet, Di Karet..., Umar Kayam)
Sudut
pandang pengarang pada penggalan cerpen tersebut adalah ...
A.
Orang
I pelaku utama
B.
Orang
I pelaku sampingan
C.
Orang
III serba tahu
D.
Orang
III pelaku sampingan
E.
Orang
III sebagai pengamat
Ø
8. Pahamilah puisi berikut ini!
Salju
Karya:
Wing Kardjo
Ke manakah pergi
Mencari matahari
Ketika salju turun
Pohon kehilangan daun
Ke manakah jalan
Mencari perlindungan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu tertutup
Ke manakah lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti
ke manakah pergi
selain mencuci diri
Maksud
isi puisi tersebut adalah ...
A. Untuk mendapatkan kebahagiaan hidup,
seseorang harus menyesali dosa-dosanya
B. Keputusasaan seseorang dalam mencari anggota
keluarganya yang hilang
C. Kehidupan rumah tangga yang gagal karena
tidak ada pertolongan
D. Berbagai upaya harus dilakukan untuk menjaga
keselamatan dan kebahagiaan hidup
E.
Gambaran
kehidupan ketika musim salju mulai turun dan tidak ada kehangatan
Cermatilah nukilan drama berikut ini dengan saksama!
9. (1) Jayawardani: Putra saya seorang pelamun,
yang tidak mampu melihat kenyataan hidup jauh dari segala urusan, dia hidup di
dunia impiannya. Walaupun lemah, lebih lemah lagi landasan dia membangun
kerajaan-kerajaan. Landasan itu kehampaan. Satu masa akan runtuhlah apa yang
dibangunkannya diatas puing-puing dia akan menyesali dirinya dalam kesepian.
Iseng dan riang kupu-kupu malam bermain dengan cahaya lampu, akan tetapi pada
akhirnya akan hangus dimakan api. (2) Raganata : Telah lama Anda akan
mengetahuihal ini, Ratu, dan senantiasa membiarkannya bermimpi. (3)
Jayawardani: Ayahnya, Patih, sangat keras. Oleh karena itu dia mendambakan
cinta. Barangkali saya terlalu memanjakannya, seorang lain tempatnya berlindung
selain dari saya dia tidak punya. (4) Raganata: Patik memahami kasih bunda
Anda, Ratu. Akan tetapi lihatlah akibatnya! (5) Jayawardani: Kalau begitu Anda
tidak lagi menghormati hati seorang ibu.(Burung
Garuda Terbang Sendiri, Sanoesi Pane)
Mengapa
putra Jayawardani tidak dapat memimpin kerajaan dengan baik?
A. Ia tidak menghormati ibu
B. Ia suka bermimpi
C. Sikap keras sang ayah
D. Sikap ibu yang memanjakannya
E. Ia tidak memiliki pelindung
10. Hatta maka berapa lamanya Masyhudulhak pun
besarlah. Kalakian maka bertambah tambah
cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka sampailah ia kepada suatu
sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyeberang, tiada dapat perahu itu.
Maka ditantinya kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu pun tiada juga ada
lalu perahu orang. Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu dengan
istrinya. Sebermula adapun istri orang itu terlalu baik parasnya. Syahdan maka akan
suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkuk belakangnya. Maka pada sangka orang
tua itu, air sungai itu dalam juga. Katanya, "Apa upayaku hendak
menyeberang sungai ini?"
Berdasarkan
karakteristik karya sastra, teks di atas termasuk jenis prosa fiksi ...
A.
Bercerita
tentang seputar istana.
B.
Fabel
C.
Hikayat
D.
Mitos
E. Legenda
11.
Perempuan – perempuan perkasa yang membawa
bakul di pagi buta,
siapakah mereka..
…………………………….., perempuan – perempuan perkasa
akar – akar yang melata dari tanah perbukitan
turun ke kota..
Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi
desa demi desa..
Larik bermajas yang
tepat untuk melengkapi puisi tersebut
adalah ...
A. Siapa yang tidak mengenal mereka
B. Mereka ialah ibu-ibu berhati baja
C. Lihatlah upaya mengais asa, walau tak nampak
bulir air mata
D. Wajah yang sudah tua dan badan yang tak lagi
perkasa
E. Yang mereka lakukan bukanlah hal yang sia-sia
12. “Kalau besok kau masih mancing ke kolong
belakang sekolahmu itu, kusuruh Mantri Rusdi sunat kau!” tukas ibuku dengan
mata melotot saat aku telat pulang sekolah dengan seragam basah kuyup kotor.
Mendengar ancaman Ibu yang tampak bersungguh-sungguh, nyaliku—yang kala itu
baru duduk di bangku kelas tiga SD—seketika menciut. Kubayangkan Mantri Rusdi
menyeringai lebar sambil mengeluarkan gunting tajam dari dalam tas hitam yang
selalu dibawanya. Gunting itu digerak-gerakkannya di depan wajahku. …………….
Kalimat yang
menggambarkan rasa takut untuk melengkapi cerpen tersebut adalah …..
A. Mungkin aku harus meminta maaf kepada ibu,
agar aku tak terhindar dari gunting Mantri Rusdi
B. Kalau sampai hal itu terjadi, aku tak tau
harus bagaimana.
C. Aku tak sanggup membayangkan hal itu.
D. Aku langsung kabur begitu saja.
E. Tanpa sadar aku langsung memegangi pinggang
celana pendekku erat-erat.
13.
Bacalah
teks drama berikut dengan cermat !
IBU : (Dengan suara yang menahan sabar) Kau
seorang yang buta. Betul-betul
buta,
Adang!
ADANG : Diulangi lagi fitnah itu! Diulangi?
IBU : Aku tidak pernah memfitnah siapapun.
Kaulah yang buta dan tuli. Aku
menyatakan
kebenaran. Pikirmu tidak hancur hatiku menyatakan kebenaran
yang
begitu pahit selama ini padamu, pada Tati?
ADANG : Jangan ulangi lagi fitnahmu itu, kubilang.
IBU : Ya, fitnahkulah yang membuat Tati
sekarang berhadapan dengan maut. Tapi
ketahuilah,
kaulahyang membuatnya! ....
ADANG : Jangan main kata-kata lagi. Katakan, apa
maksud Ibu.
IBU : . . . .
ADANG : Katakan! Aku mau tahu, kubilang.
IBU : (setelah memandang Adang sejurus)
Baik. Hatiku ini bukan dari batu.
Mataku
ini tidak buta, masih bisa melihat dengan jernih. Rumah ini sudah
hitam
dengan kecemaran dan kedosaan. Kau sudah berkali-kali kubilang,
tapi
kau pekakkan telingamu. Tati juga sudah berkali-kali kubilang:
hentikan
permainanmu itu! Kau menipu diri sendiri kau menipu hidupmu!
Lihatlah,
aku tahu memang akan beginilah akhirnya. Kehancuran,
kebinasaan.
Tapi apa yang dapat kubuat? Sekarang…
ADANG : (memotong cakap) Begitu!? Memfitnah saja
kerja ibu, meracun setiap
orang!
Kalimat
yang tepat untuk melengkapi dialog ibu adalah ....
A. Maksudku, Kau diam saja !
B. Baiklah, Adang !
C. Maaf, saya tidak bisa.
D. Tidak Adang. Lebih baik tidak.
E. Kalau engkau menginginkan.
14. Amati penggalan puisi berikut !
Lamaran
karya
F.Nisa Khairin
Nisa, jika kau percaya bahwa cinta
Bisa tiba lebih tergesa dari apa saja
Bahkan dari langkah cahaya. Kadang
Lebih lama dari kedatangan bis dan kereta.
Lebih lambat dari hari kiamat.
....
Majas yang terdapat pada penggalan puisi di
atas adalah ....
A. Metafora
B. Personifikasi
C. Sarkasme
D. Repetisi
E.
Antitesis
15.
Bacalah dengan cermat kutipan cerpen berikut !
Wartawan Itu Menunggu Pengadilan
Terakhir
Oleh: SapardiDjokoDamono
Seperti yang sudah
seharusnya, pada hari baik itu saya mati. Kata seorang sahabat dalam sebuah sajaknya
yang mahaindah, kita semua ini turis yang dibekali karcis
dua jurusan. Dan tentunya, piker saya, kita tidak boleh menyia-nyiakan tiket pulang
itu. Saudara tahu, saya wartawan sebuah majalah berita. Dididik untuk mengembangkan
naluri mewawancarai orang. Itu sebabnya ketika harus menunggu giliran maju ke PengadilanTerakhir,
yang entah kapan dilaksanakan, naluri saya
mendadak menyembul. Saya celingak-celinguk
di antara begitu banyak orang (mati) dan, alhamdulillah, ketemu seorang (sic!) Malaikat yang sedang tugas keliling
mengamati kami. Saya mendekatinya.
”Kalau boleh tanya, apa saya bisa
menemui Kakek kami?”
Malaikat semua baik, ternyata.
Ia memegang bahu saya, sorot matanya menimbulkan suasana sejuk sehingga saya berpikir
sudah berada di sorga. Tetapi kan belum ada keputusan saya nanti dikirim ke mana.
Supaya tidak kelihatan konyol sebagai wartawan
saya lanjutkan pertanyaan saya.
”Boleh, ya, Mas?” Aku kaget sendiri ketika menyebutnya ’mas’, tapi Malaikat itu memang baik. Saya tidak bisa menerka umurnya, dan lagi apa malaikat punya umur? Saudara pasti
tahu, saya meninggal ketabrak angkot ketika
sedang naik motor melaju ke sebuah rumah
sakit untuk bezuk seorang rekan yang koma. Malaikat itu tahu siapa saya, yaitu jelas.
”Boleh saja, kenapa tidak? Mau
wawancara, kan? Mari saya antar ke sana.” Terbit di harian Kompas, 9 Februari 2014.
Sudut pandang yang digunakan pada kutipan cerpen di
atas adalah . . .
A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang kedua
C. Orang ketiga sebagai pengamat
D. Orang ketiga serba tahu
E.
Orang pertama pelaku
sampingan
16. Cermati
Kutipan Puisi Berikut!
TAMAN
Taman
punya kita berdua
tak
lebar lebar, luas, kecil saja
satu
tak kehilangan lain didalamnya
Bagi
kau dan aku cukuplah
Taman
kembang tak berpuluh warna
Padang
rumputnya tak berbanding permadani
halus
lembut dipijak kaki
Bagi
kita itu bukanlah halangan
Karena dalam
taman punya berdua
Kau
kembang, aku kumbang
Aku
kumbang, kau kembang
Kecil penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan manusia
Karya : Chairil
Anwar
Puisi
tersebut menggambarkan suasana...
A .
Sedih
B. Romantis
C.
Tenang
D. Sepi
E.
Kecewa
17. Bacalah
kutipan novel berikut!
Bu Mus
mulai terdengar seperti warta berita RRI pukul 07.00. Lintasan berita
:”Nilai-nilai ulanganmu merosot tajam. Kita akan segera menghadapi Ebtanas.
Nilaimu bahkan tidak memenuhi syarat untuk melalui caturwulan tiga ini. Jika
nanti nilai ujian antaramu masih seperti ini, Ibunda tidak akan mengizinkanmu
ikut kelas catur terakhir. Itu artinya kamu tidak boleh Ebtanas”
. . .
Suasana
kelas menjadi tegang. Kami harap Mahar segera meminta maaf dan menyatakan
pertobatan; tapi sungguh sial, Ia malah menjawab dengan nada bertahan.
“Aku
mencari hikmah dari dunia gelap Ibunda dan penasaran akan keingintahuan. Tuhan
akan memberiku pendamping dengan cara yang misterius”
Kurang
ajar betul. Bu Mus bersusah payah menahan emosinya. Aku tahu beliau sebenarnya
ingin langsung menabarak Mahar. Air mukanya yang sabar menjadi merah. Beliau
segera keluar ruangan menenangkan dirinya Dikutip dari: Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta, Bentang
Pustaka, 2008
Bukti latar pendidikan dalam cerita dengan
penggunaan kata-kata. . .
A. nilai ulangan, caturwulan, Ibunda
B. nilai
ulangan, Ebtanas, kelas
C. caturwulan, Ebtanas, Ibunda
D. Ibunda, menjawab, ruangan
E. ruangan, ujian, keingintahuan
18. Bacalah
kutipan cerpen berikut!
Indikator : Disajikan
kutipan teks cerpen, siswa dapat
mengaitkan isi karya sastra dengan kehidupan saat ini, menyajikan kutipan
cerpen, siswa mengaitkan watak tokoh dalam kehidupan sehari-hari secara tepat
Ayah datang kepadaku! Aku berlari ke
ruang tamu. Kulihat ayah sedang mengamat-amati foto Hamzah yang dipegang oleh
istriku di lemari pajangan, Farida dan Farah sedang mebuka-buka album foto
perkawinanku. Kunyalakan lampu ruang tamu. Tiba-tiba aku merasa bau ruang
tamuku begitu sengit. Padahal, sebelumnya tak pernah tercium oleh bau yang
sesengit ini. Mungkin karena aku gentar bertemu dengan ayah. Ayah orang yang
sangat rapi. Ia akan ribut jika rumah kami berantakan, apalagi ruang tamu.
Menurutnya, tamu haru diperlakukan sebaik-baiknya.
“Maaf,
Yah! Keadaanya berantakan. Si Hazah ngompol
setiap saat dan aku lupa tidak menjemur sofa yang kena ompol,” kataku. Ayah
terus saja menatap foto-foto cucunya.
“Jangan
cucuku disalah-salahkan,” katanya. (Seorang
Lelaki Telungkup di Kuburan)
Watak tokoh “Ayah atau Kakek” pada kutipan cerpen tersebut yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari adalah . . .
A. Seorang anak malas menjaga kebersihan dan
kerapian.
B. Orang tua sering menyalahkan anaknya.
C. Rasa sayang kakek kepada cucu mengalahkan
segala-galanya.
D. Seorang ayah tidak peduli pada kerapian dan kebersihan.
E. Kakek sangat menyayangi cucu-cucu menantunya.
19. Bacalah kutipan berikut dengan cermat !
Buku ini mengandung tuntunan yang baik dan
berguna bagi para remaja yang biasanya gampang berputus asa jika tengah
menghadapi suatu kegagalan. Pada umumnya mereka kurang menyadari bahwa
keberhasilan seseorang dalam mencapai cita-cita sebenarnya merupakan batu ujian
atau cambuk untuk lebih berhasil meraihnya. Walaupun alur ceritanya agak
melompat-lompat tetapi novel ini patut dimiliki para remaja khususnya para
pelajar. Sayang kalau buku ini dilewatkan begitu saja.
Kalimat resensi yang tepat untuk ilustrasi
tersebut adalah ….
A.
Meskipun
alurnya melompat-lompat buku ini mengandung tuntunan yang baik bagi para remaja.
B.
Remaja
saat ini mudah putus asa apabila mengalami kegagalan dan buku ini dapat
dijadikan pegangan.
C.
Seharusnya
kegagalan digunakan sebagai cambuk untuk meraih masa depan yang lebih baik.
D.
Remaja
saat ini sering melewatkan buku-buku yang baik padahal seharusnya mesti
dimiliki.
E.
Sayang sekali jika para remaja khususnya pelajar
melewatkan buku yang mengandung tuntunan ini.
20.
Tuti dan Maria dua kakak beradik. Keduanya putri R.
Wiraatmojo, mantan wedana di daerah Banten. Meskipun Tuti dan Maria bersaudara,
sifat mereka sangat berbeda. Tuti seorang pendiam. Ia selalu berhati-hati dalam
bertindak. Ia lebih banyak menggunakan akal dan pikiran daripada perasaan.
Sebaliknya, Maria gadis yang lincah dan periang, mudah tertawa tapi juga mudah
murung. Gadis itu lebih banyak menurutkan perasaannya. Sifat kedua kakak
beradik yang berlainan menyebabkan keduanya sering tidak sependapat. (Layar
Terkembang, STA).
Unsur intrinsik yang paling dominan
dalam penggalan novel di atas adalah ….
A. Alur
B. Setting
C. Gaya bercerita
D. Penokohan
E.
sudut pandang
21. Sepisaupi
Sepisau luka sepisau duri
Sepikul dosa sepukau sepi
Sepisau duka serisau diri
Sepisau sepi sepisau nyanyi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaunya sepikau sepi
Sepisaupa sepisaupi
Sepikkul diri keranjang duri
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sampai pisau-Nya ke dalam nyanyi
(
Sutardji Calzoum Bachri)
Puisi di atas berisi ….
A.
Aku
mengalami kebimbangan yang sangat dalam
B.
Aku
mengalami pemberontakan sangat kuat
C.
Aku
mengalami kesepian yang sangat menyakitkan
D.
Aku
mengalami kegelisahan tak menentu
E.
Kepasrahan
aku yang
berlebihan
22. Bacalah
teks puisi berikut dengan cermat!
Terbangkan Puisiku
tak usah menghiburku lagi, angin
belukat telah menari dan dedaunan mewarnai langit
namun jelaga memasung gelisah di hamparan kelam
aku
tak bisa mengikutimu, angin
walau
sayap berpuisi ingin membawa
ku
bebas
tak
terbentur bentuk takut
tak usah menghiburku lagi, angin
dan kau semakin berembus
semilir tak bisa membebaskanku
namun terbangkanlah puisi-puisiku
Karya : Ira Rena Isaura
Dikutip
dari :
http://ipihanipah.blogspot.com/2010/terbangkan-puisiku.html
Tanggapan
negatif yang tepat untuk puisi tersebut adalah….
A. Sajak “Terbangkan Puisiku” menarik karena
penyair cermat menggunakan diksi, rima, dan irama.
B. Penyair mempu mengungkapkan perasaannya,
tetapi akan lebih baik kalau ia memperhatikan rima
C. Penyair ragu membuat ungkapan yang padat
sehingga pembaca tidak terkesan dengan puisi tersebut.
D. Kata-katanya lebih padat sehingga imajinasi
pembacanya lebih pasti dalam menafsirkan puisi tersebut.
E. Penyair tidak menunjukkan kepekaan yang baik
dalam mengolah unsur bunyi bahasa.
23. Cermati
kalimat-kalimat berikut!
(1) Tanpa campur tangannya, kenduri terasa hambar, sehambar gulai kambing dan gulai rebung karena bumbu-bumbu tak diracik oleh tangan dingin lelaki itu
(2) Begitulah pentingnya Makaji.
(3) Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu
keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.
(4)
Makaji tak pilih kasih, meski ia satu-satunya juru masak yang masih
tersisa di Lareh
Panjang.
( Juru Masak,
Damhuri Muhammad)
Susunan yang tepat kalimat-kalimat tersebut agar menjadi
paragraf yang padu adalah….
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (3), (2), (1), dan (4)
C. (2), (1), (3), dan (4)
D. (3), (1), (4), dan (2)
E. (4), (1), (3), dan (2)
24. Perhatikan kata-kata kunci berikut!
hujan
gerimis
kemarau panjang
terbuang
Berdasarkan kata-kata tersebut, bait
puisi yang sesuai adalah…
A. Hujan gerimis pertama
Sejak kemarau panjang
Memberi sejumput asa
Dan keputusasaan pun terbuang
B. Hujan gerimis akhirnya datang
Setelah kemarau begitu panjang
Dan tanah-tanah petani dipindahkan
C. Sejak gerimis datang
Sedih petani terbuang
Karena kemarau panjang
Tak lagi menantang
D. Tak ada yang lebih membahagiakan
Ketika kemarau panjang
Sawah ladang tak terbuang
Harapan datang seiring gerimis hujan
E. Aduh, senangnya saat gerimis datang
Menghapus kemarau panjang
Menjadikan angin melayang
Dan entah kemana terbuang
28. Cermati
cuplikan novel berikut ini!
Di tempat
inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun Monang bertanggung jawab
dan akan
mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu Monang telah menjodohkannya
dengan gadis
Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tidak bisa menolaknya. Dia kawin
dengan gadis
pilihan ibunya. Sementara itu janin yang dikandung Manen mengalami
kelainan,
bati itu akan lahir cacat.
Unsur budaya dalam penggalan novel karya
Marienne Katopo tersebut terdapat pada
kalimat...
A. Monang akan mengawini Manen
B. Janin yang dikandung Manen mengalami kelainan
C. Bayi Manen akan lahir cacat
D. Monang telah menyetujui gadis Batak pilihan
ibunya
E.
Orang
tua memaksakan kehendak untuk mengawinkan anaknya
29. Bacalah kutipan drama berikut dengan saksama
!
Lelaki :”Matahari
telah terbenam, Samida, tapi panasnya kemarau tak hilang-hilang
(menghela napas panjang)
menghadapi kemarau panjang dan beratnya beban
hidup kita, sejak tadi pagi
aku telah membuat keputusan yang membuatku
perang di dalam hati.”
Samida :”Rasanya,
adik tak pernah menolak apapun keputusan kakak. Dapatkah kakak
mengutarakan keputusan itu
pada adik?”
Lalaki :
(Diam sejenak) “Samida, aku akan mencari penghidupan di negeri seberang
Samida :
(terkejut) “Kakak!”
Lelaki :
(Menatap Samida) “Sudah kuduga kalau kau akan terkejut dengan
keputusanku ini.”
Samida :
(Terdiam sejenak, sedih) “Sedikitpun tak terkira olehku kau akan membuat
keputusan seperti itu.
Apakah kau tega akan meninggalkan aku dan anak
dalam perutku ini. Akankah
senja akan ditutupi malam gelap?”
Lelaki :
“Ini untuk masa depan anak kita, Samida, agar anak kita dapat menatap pagi
penuh harapan.”
Samida : “Tidak, Kak.
Jangan pergi.!”
Lelaki : “Keputusanku sudah bulat,
Samida. Ini memang sangat berat untuk kita.”
(Wadu Ntanda Rahi, Laho Lukman)
Dialog yang mendukung tokoh “Lelaki” sebagai suami yang
bertanggung jawab pada keluarga adalah ….
A. Menghadapi kemarau panjang dan beratnya beban
hidup kita, aku telah membuat keputusan yang membuatku perang di dalam hati.
B. Samida, aku akan mencari penghidupan di
negeri seberang.
C. Sudah kuduga kalau kau akan terkejut dengan
keputusan ini.
D. Ini untuk masa depan anak kita, Samida, agar
anak kita dapat menatap pagi penuh harapan.
E. Keputusanku sudah bulat, Samida, ini memang
sangat berat untuk kita.
30. Cermatilah kutipan cerpen berikut!
Kedua laki-laki itu kira-kira sama besar, tapi yang satu
lebih tua dari yang lain. Rambutnya pangkas pendek, mereka pakaian biru, yang
tua pakai pea-jacket sedang yang muda
turtle-neck sweater biru. Ketika
mereka melenggang ke jalan yang gelap itu, tapak kaki mereka dengan lantang
bergema dari rumah-rumah kayu di situ. Yang muda mulai bersiul :”Come On ToMe My Melancholy Baby.” Lantas
dia terdiam saja. “Kepinginnya lagu sial ini bisa hilang dari otakku. Sudah
seharian begini, lagu ini.” Kena Gempur,
John Steinback
Kalimat kritik yang sesuai dengan isi penggalan cerpen
tersebut adalah ....
A. Mengungkapkan masalah kegelisahan salah satu
tokoh yang mencoba membunuh rasa takutnya dengan menyanyikan lagu
kesayangannya.
B. Lemahnya pengarang merinci keadaan dan
pelukisan tokoh pun terlihat tidak tajam, tidak menantang, tetapi datar saja,
sehingga cerita tidak menarik.
C. Cerita yang disajikan pengarang dapat menjadi
pelajaran berharga bagaimana cara orang membunuh rasa takutnya dengan
menyanyikan lagu yang disukai.
D. Pelukisan keadaan dan perwatakan tokoh
berjalan dengan sederhana dan natural, tidak membohongi pembaca dengan
pelukisan tokoh yang muluk-muluk.
E. Kesepian yang begitu mendalam yang mendera
kedua tokoh mampu diberi lukisan pendukung seperti : tempat yang sunyi, gelap,
dan rumah kayu.
31. Cermati penggalan cerpen
berikutl
|
…”Kesalahan engkau,karena
engkau selalu mementingkaan dirimu sendiri .Kau takut masuk neraka,karena
itu kau taat bersembayang.Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri.
Melupakan kehidupan anak istrimu, sehingga mereka itu kucar-kacir selamanya,tapi engkau tak
memperdulikan mereka sedikit pun” Robohnya Surau Kami, A.A Navis
|
Kalimat esai yang sesuai dengan penggalan
cerpen tersebut adalah …
A. Seseorang pemimpin selayaknya tidak mementingkan dirinya
sendiri
B. Ketaatan beragama harus dilandasi ilmu yang cukup.
C. Perlu keseimbangan
antara kepentingan dunia dan akhirat.
D. Dalam memenuhi kebutuhan dunia diperlukan cara berfikir
kreatif.
E. Beribadahlah kepada Allah SWT harus dilandasi keikhlasan.
32. Cermati puisi berikut!
SELAMAT PAGI INDONESIA
Karya : Sapardi Djoko Damono
Selamat pagi
Indonesia
Tak ada
lagi air mata buatmu hari ini
Sudah kering
air mata menangisi engkau
Selamat
pagi Indonesia
Semoga kau
bahagia
Kalimat
kritik untuk puisi tersebut adalah ...
A. Larik yang dikembangkan terbatas pada pengertian waktu.
B. Kata-kata padat sehingga imajinasi pembaca dapat
berkembang.
C. Penyair harus cermat memilih diksi agar puisi lebih
mengesankan.
D. Sajak "Selamat Pagi", mudah dimengerti karena
bahasanya sederhana.
E. Sajak "Selarnat Pagi" berisi sindiran kepada
bangsa Indonesia.
33.Cermatilah
paragraf berikut!
Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak
gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya,
Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu
cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai
organisasi wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang
persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora
sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Anak keduanya adalah
Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos.
Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya,
semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. (Layar
Terkembang)
Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan teks di atas
adalah…
A. Sajian ceritanya kurang menarik dan tidak
menantang karena tokoh yang dimunculkan adalah seorang wanita, yang diketahui
seorang yang berjiwa lemah.
B. Karya ini memperlihatkan bahwa untuk menjadi
seorang wanita yang aktif dalam berkegiatan sosial harus seorang yang lincah
dan menarik.
C. Maria dan Tuti
ditampilkan sebagai dua tokoh yang berpenampilan yang menarik dan memikat
para pembaca cerita ini karena selalu dipuja kecantikannya.
D. Tokoh-tokoh dalam cerita adalah tokoh-tokoh
yang dipaksakan muncul karena harus ditampilkan kewanitaan dalam berbagai
aktivitas.
E. Tokoh dalam cerita, yaitu Tuti digambarkan
sebagai seorang yang pendiam, tetapi aktif dalam berbagai organisasi dan karakter seperti inilah yang seharusnya
sangat cocok untuk sifat tokoh Maria.
34.
Bacalah penggalan teks drama berikut!
Ketua RT :”
Selamat pagi!”
Ketua Karang Taruna :”Selamat pagi , Pak. Oh, ya, bagaimana rencana kegiatan
memperingati HUT RIKe-70? Tinggal berapa
hari lagi kita harus memasuki bulan Agustus.”
Ketua RT :”Oh,
tenang ,Dik. Yang penting semua kebutuhan dana telah kami
siapkan.
Ketua Karang Taruna :”Bukan
masalah dana, Pak. Justru menurut kami yang penting
perencanaan , paling tidak kita susun
proposal agar pelaksanaannya
baik dan jelas. Terutama personal yang akan bekerja nanti
harus ditentukan terlebih dahulu. Kalau Bapak berkenan serahkan kepada kami!”
Ketua
RT :’Sudahlah, Dik.
Percaya sama kami, uang itu menentukan
segala-galanya. Ada uang kegiatan jalan dengan sendirinya.
Kritik
yang tepat untuk pesan yang terkandung
dalam penggalan drama di atas, adalah ….
A. Uang memang dapat menyelesaikan semua
masalah, akan tetapi uang juga dapat menimbulkan masalah
B. Hendaknya tidak menjadikan uang untuk menyelesaikan masalah, perencanaan pun lebih
penting.
C. Pernyataan Ketua RT memang ada benarnya, uang
dapat menyelesaikan masalah apalagi tentang rencana HUT RI.
D. Pernyataan Ketua RT kurang bijaksana sehingga
membuat Ketua Karang Taruna kurang sabar karena terlalu menngampangkan sesuatu
dengan dalih uang, seharusnya perlu dipikirkan perencanaan yang lebih matang.
E. Jangankan HUT RI, kegiatan apa pun pasti
dapat terlaksana kalau dana sudah dipersiapkan.
35.
Cermati puisi-puisi berikut !
Puisi 1
Sayang….!!!
Temanku,
Kau lihat di
sekitarmu
Lingkunganmu kotor penuh polusi
Tergugahkah engkau
Juga orang di sekitar
Sayang…!!!
Kau dan orang -orang iru
Tak menyadari
Lingkungan kumuh dan polusi
….
Puisi 2
Itu
sampah atau apa?
(Karya Aditya Yuda Kencana)
Beri
tahu aku jika kau lihat
Itu
sampah atau apa
Di jalanan ada sampah
Di selokan ada sampah
Di laci
meja ada sampah
Di bus, truk, dan angkot ada sampah
Negeri
kita ini apa negeri sampah?
Lautan sampah
Gunung
sampah
Atau
tong sampah
….
Pernyataan yang benar untuk menerangkan bahwa
Puisi 1 dan puisi 2 tersebut memiliki persamaan, yaitu …
A. Puisi 1 berima bebas, puisi 2 berima terikat
namun keduanya sama-sama puisi baru.
B. Puisi 1dan puisi 2 memiliki tema yang sama, yaitu mengungkapkan kerusakan lingkungan yang sering dijumpai di sekitar kita.
C. Puisi 1 dan puisi 2 memiliki persajakan yang
sama, yaitu dengan memperhatikan persamaan bunyi akhir.
D. Puisi 1 dan puisi 2 sama-sama mengutamakan
majas sehingga menarik untuk dikaji.
E. Puisi 1 dan puisi 2 mengandung makna untuk
memerangi sampah karena sampah adalah musuh masyarakat.
36.
Perhatikan kutipan berikut!
Kutipan 1
Setelah aku diwisuda sebagai sarjana ilmu
hokum, aku kemudian memilih pulang ke Rimbo Pematang. Aku membantu mengajar di
SMA Rimbo Parit dengan status honorer, sekolah tempat aku menyelesaikan sekolah
dulu. Aku memegang mata pelajaran Tata Negara dan Sejarah, Seperti ketika aku
sekolah dulu, aku bolak-balik dari rumah ke kota kecamatan tersebut; dari rumah
jalan kaki beberapa ratus meter ke dermaga pnyeberangan dengan perahu di
pinggir sungai; kemudian melanjutkan perjalanan dengan transportasi darat ke
Rimbo Parit. Begitu setiap hari pulang pergi.
Kutipan
2
Guntingan
kertas masih ada di mejanya. Tidahk semua koran menulis tentang peristiwa itu,
hanya beberapa. Dan yang beberapa itulah yang membuatnya tersentak. Ada yang
nyeri dalam dadanya, ada yang hampa dalam jiwanya. Benarkah berita itu.Tidakkah
salah koran-koran itu menulis tentang
hilangnya lelaki yang terbawa arus Sungai Indragiri yang menenggelamkan kampung
di Indragiri.
“Ini
pasti bohong!” teriaknya hiteris.
Ada beberapa orang di sampingnya, juga
Rustaman dan Handoko. “Paling tidak kita bias mengecek kebenarannya dan harus
ke sana, Alia.” Yang ini suara Rustaman .
Alia, wanita itu hanya menangis tanpa suara
hanya isakan. Tapi tidak mungkin dia
mati. Kalau dia mati sudah dari dulu ia mati. Dia tidak akan mati.”
Jika dilihat dari sudut pandang penceritaan,
kutipan 1 dan 2 memiliki sudut pandang yang berbeda. Pernyataan perbedaan yang
tepat adalah …
A. Sudut pandang orang pertama digunakan pada
kutipan 1, sedangkan sudut pandang serba tahu pada kutipan 2.
B. Kutipan 1 menggunakan sudut pandang serba
tahu, sedangkan kutipan 2 menggunakan sudut pandang orang pertama.
C. Kutipan I menggunakan sudut pandang orang
pertama pelaku utama, sedangkan kutipan 2 menggunakan sudut pandang serbatahu.
D. Kutipan 1 menggunakan sudut pandang orang
pertama, kutipan 2 menggunakan sudut pandang orang kedua
E. Kutipan 1 menggunakan sudut pandang orang
pertama pelaku sampingan, kutipan 2 menggunakan sudut pandang serba tahu.
37.
Bacalah
penggalan cerita berikut !
Ibu sedang
bercerita tentang penembakan dan saudara-saudaraku yang hilang tapi aku tidak
bisa mendengarkan karena aku sedang meniupkan seruling dengan perasaan yang
rawan yang menggerakkan kenyataan ke dalam diriku yang begitu kosong sehingga
setiap kota yang mengalir bergaung tanpa perbedaan tanpa keinginan tanpa impian
sampai kenangan tercetak di atas piring itu tersayat bersama daging hewan-hewan
yang dimakan setengah matang atas nama peradaban yang begitu kelabu seperti
kabut pagi itu yang mendekapku dalam dingin yang mengeluarkan bisikan seperti
rintihan berkepanjangan. (Saksi Mata,
Seno Gumira Ajidarma)
Watak tokoh aku
dalam penggalan cerpen di atas adalah ....
A. Jujur, baik.
B. Iri hati, dengki.
C. Kesal, dendam.
D. Dengki, marah.
E. Optimis, pengertian.
38. Perhatikan cuplikan resensi drama berjudul GUNDALA GAWAT berikut
ini!
Kemudian
cerita berlanjut saat Gundala kebingungan dengan fitnah yang menimpa dirinya,
sekaligus juga disalahkan oleh sesama kawan superheronya. Hasmi lantas kemudian
memberikan solusi untuk mengutus agen X9 yang bertugas menyelidiki kisruh
tersebut. Diketahui kemudian bahwa perampokan-perampokan yang terjadi selama
ini adalah ulah dari kelompok Harimau Lapar. Strategi disusun kemudian, untuk
para super hero tadi menyusup ke dalam kelompok harimau lapar.
Dan
apa yang terjadi? Para superhero tadi tertangkap dengan mudah, maklum mereka
sudah lama menganggur dan kemampuannya menjadi kembali amatir. Lebih
menyedihkan saat diakhir cerita ternyata diketahui Ketua Agung Harimau Lapar
adalah agen X9 sendiri, ditambah Gundala juga dikhianati kawan-kawannya sesama
super hero. Ternyata tidak ada jiwa korsa dalam solidaritas sesama
superhero di sini.
Di
akhir lakon, Gundala seperti bergumam sendiri bahwa perjuangan menegakkan
keadilan dan kebenaran tidak semudah dalam film-film atau cerita komik, super
hero juga bisa rapuh, bisa mata duitan, juga bisa haus kekuasaan, tidak ada
bedanya dengan politisi. Semboyan super hero dalam Gundala Gawat dengan
yel-yel “superhero bersatu tak bisa dikalahkan” menjadi teriakan
parau yang dirasakan Gundala.
Dalam lakon ini, Gundala merasa seperti
tersingkirkan oleh zaman. Pemandangan tersebut seperti mencoba memberi ruang
dalam alam berfikir kita, bahwasanya tidak selalu yang memiliki label superhero
itu harus selalu menang.
Beberapa
pertanyaan kemudian hadir, dalam parodi getir superhero Gundala Gawat apa
moral cerita yang tersampaikan? GM sendiri lewat akun twitter pribadinya hanya
menjawab singkat: ”lelucon tak bisa dipenyet menjadi pesan”. Lebih
filosofis lagi, Butet menambahkan bahwa lakon seperti Gundala Gawat ini perlu,
sebab “urip mung mampir ngguyu”.
. Kalimat ulasan yang sesuai dengan cuplikan drama
tersebut di atas adalah ....
A. Paragraf pertama, mengulas tentang titik lemah
dari tokoh Gundala superhero tetapi tidak bisa menangkis fitnah dari luar
sehingga suasana menjadi bertambah gawat.
B. Paragraf kedua, mengulas tentang keunggulan
tokoh utama yang sudah mulai dapat menyelesaikan sumber masalah yaitu kurangnya
jiwa korsa dengan tertangkapnya ketua Agung Harimau Lapar adalah agen X9 .
C.
Paragraf ketiga, mengulas kelemahan tokoh Gundala yang dalam menegakkan
keadilan juga bisa rapuh, mata duwitan dan haus kekuasaan. Semangat yel-yel
kendor dan parau suaranya.
D.
Paragraf keempat, mengulas kelemahan tokoh Gundala Gawat yang superhero tetapi
tidak berdaya dan selalu kalah serta tersingkir dalam menghadapi
problematika zaman..
E.
Paragraf kelima, mengulas kelemahan berkaitan dengan pesan moralitas yang terkandung dalam parodi
lelucon ini kurang tegas dibalut dengan canda sebab "Urip mung mampir
ngguyu"
39. Perhatikan cuplikan resensi Novel Negeri 5 Menara berikut ini!
Novel
yang satu ini bisa dikatakan novel religious kontemporer bertemakan pendidikan
yang paling laris dicari pembaca. Novel Negeri 5 merupakan rangkaian pertama
dari trilogy karya A. Fuadi ini. Secara umum, sang penulis mengisahkan
pegalaman hidup lima orang pemuda yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren
terkenal bernama Pesantren Madani atau PM.
Kelima tokoh utama tersebut adalah Alif Fikri
yang berasal dari Padang, Atang yang berasal dari Bandung Jawa Barat, Raja dari
Medan, Dulmajid yang datang dari daerah Sumenep, Said dari kota Mojokerto, dan
terakhir Baso yang berasal dari sebuah tempat di Sulawesi Selatan bernama Gowa.
Kelima sahabat ini bersama-sama mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren
Madani baik itu riang dan gamang, asam dan manis.
Pada mulanya, sang tokoh Alif ingin menjadi sosok intelek seperti Habibie. Ia mengingkan bersekolah di SMA Bukittinggi demi mencapai cita-citanya. Sayangnya, Amak, orang tua Alif tidak mengijinkan hal tersebut. Ia menginginkan Alif menjadi seorang ustad atau pemuka agama sehingga ia berpikir menyekolahkannya di pondok pesantren. Alif sebenarnya berberat hati, tapi pada akhirnya ia menuruti Amak-nya dan melanjutkan pendidikan di Pesantren Madani.
Pada mulanya, sang tokoh Alif ingin menjadi sosok intelek seperti Habibie. Ia mengingkan bersekolah di SMA Bukittinggi demi mencapai cita-citanya. Sayangnya, Amak, orang tua Alif tidak mengijinkan hal tersebut. Ia menginginkan Alif menjadi seorang ustad atau pemuka agama sehingga ia berpikir menyekolahkannya di pondok pesantren. Alif sebenarnya berberat hati, tapi pada akhirnya ia menuruti Amak-nya dan melanjutkan pendidikan di Pesantren Madani.
Pada mulanya, Alif begitu kaget menjumpai
kehidupan di dalam pondok pesantren yang begitu disiplin. Namun seiring
berjalannya waktu, ia kemudian ikut lebur di dalamnya bersama
sahabat-sahabatnya yang lain. Mereka semua percaya pada sebuah mantra: Man
Jadda Wajada yang berarti 'Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil."
Menurut beberapa pengamat, penulis novel Negeri 5 Menara ini
berhasil menggambarkan suasana modern di dalam pesantren yang selama ini
dianggap kuno dan kaku serta tidak menarik. Paham mengenai pesantren yang hanya
mengajarkan persoalan agama juga seolah hendak dikikis sang penulis.
Di dalam novel ini secara tersirat ia memperlihatkan
sisi modern pesantren dengan mengisahkan mereka belajar soal seni, bahasa dan
juga kewajiban berbahasa Inggris yang tak bisa ditolerir. Sang penulis juga
dinilai cerdas menitip kisah humor yang membuat novel berat ini agak sedikit
ringan dan renyah untuk dinikmati.
. Kalimat ulasan yang menonjolkan kelebihan novel
Negeri 5 Menara adalah ....
A. Novel yang satu ini bisa dikatakan novel
religious kontemporer bertemakan pendidikan yang paling laris dicari pembaca.
Novel Negeri 5 merupakan rangkaian pertama dari trilogy karya A. Fuadi ini.
Secara umum, sang penulis mengisahkan pegalaman hidup lima orang pemuda yang
menempuh pendidikan di sebuah pesantren terkenal bernama Pesantren Madani atau
PM.
B. Kelima
tokoh utama tersebut adalah Alif Fikri yang berasal dari Padang, Atang yang
berasal dari Bandung Jawa Barat, Raja dari Medan, Dulmajid yang datang dari
daerah Sumenep, Said dari kota Mojokerto, dan terakhir Baso yang berasal dari
sebuah tempat di Sulawesi Selatan bernama Gowa. Kelima sahabat ini bersama-sama
mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren Madani baik itu riang dan gamang,
asam dan manis.
C. Pada
mulanya, sang tokoh Alif ingin menjadi sosok intelek seperti Habibie. Ia
mengingkan bersekolah di SMA Bukittinggi demi mencapai cita-citanya. Sayangnya,
Amak, orang tua Alif tidak mengijinkan hal tersebut. Ia menginginkan Alif
menjadi seorang ustad atau pemuka agama sehingga ia berpikir menyekolahkannya
di pondok pesantren. Alif sebenarnya berberat hati, tapi pada akhirnya ia
menuruti Amak-nya dan melanjutkan pendidikan di Pesantren Madani.
D. Pada
mulanya, Alif begitu kaget menjumpai kehidupan di dalam pondok pesantren yang
begitu disiplin. Namun seiring berjalannya waktu, ia kemudian ikut lebur di
dalamnya bersama sahabat-sahabatnya yang lain. Mereka semua percaya pada sebuah
mantra: Man Jadda Wajada yang berarti 'Siapa yang bersungguh-sungguh akan
berhasil."
E. Menurut beberapa
pengamat, penulis
novel Negeri 5 Menara ini berhasil menggambarkan suasana modern di dalam
pesantren yang selama ini dianggap kuno dan kaku serta tidak menarik. Paham
mengenai pesantren yang hanya mengajarkan persoalan agama juga seolah hendak
dikikis sang penulis.
40. Novel "Surat Kecil untuk Tuhan" karya Agnes Danovar
Dokterpun akhirnya menyerah terhadap
kankernya. Di nafas terakhir itulah ia menuliskan sebuah Surat Kecil Untuk
Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap
tidak ada air mata di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun. Kalimat
tersebut ternyata merupakan tema pokok novel ini.
Tokoh Keke merupakan teladan bagi kaum remaja
semuanya, Keke adalah tokoh masih
muda,tidak putus asa, selalu mensyukuri nikmat dan tidak mengeluh akan semua
cobaan yang dihadapinya. Ia selalu berusaha ceria di depan orang-orang
terdekatnya walaupun dengan semua cobaan yang dihadapinya.
Dapat dilihat pada bagian V tentang “Hari
Indah Itu Telah Datang” pada paragraph ke-3, Aku mensyukuri semua karena ini
adalah cobaan Tuhan untukku. Kesalahan besar bagi seorang teman apabila lebih
mementingkan egonya demi kepentingan pribadi, Padahal temannya tersakiti.
Seharusnya seorang teman harus mempunyai rasa pengertian dan kebersamaan yang
tinggi kepada temannya sendiri.
Agnes Davonar, sebagai pengarang yang
berpengalaman mampu menghidupkan jalan cerita dengan urut mulai dari bagian I
samapai XI, dan mampu menghidupkan suasana waktu terjadi ketegangan. Dalam hal
ini pengarang sering memasukan pesan-pesan yang disampaikan melalui dialog para
tokoh, dialog seperti itu tidak sesuai setting.
Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya
Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” menambah peredaran novel di Indonesia. Novel
ini teramat sayang untuk kita lewatkan begitu saja, karena novel ini bisa
menambah nilai moral remaja Indonesia.
Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan cuplikan
kalimat resensi menyatakan keunggulan novel tersebut adalah ....
A. Paragraf pertama menekankan keunggulan buku
dari tema yang memang diangkat dari sebuah kisah nyata remaja Indonesia yang
terkena penyakit kanker.
B. Paragraf kedua menekankan keunggulan buku
dari sisi tokoh Keke yang tidak mudah putus asa dalam menghadapi penyakit
kanker yang susah disembuhkan dan selalu mensyukuri nikmat Tuhan.
C. Paragraf ketiga menekankan keunggulan buku
dari sisi ketabahan tokoh utama terkena penyakit kanker sebagai sebuah cobaan
yang harus disyukuri dan selalu berusaha ceria dan menghilangkan egonya.
D. Paragraf keempat menekankan keunggulan
seorang Agnes Davonar yang mampu menghidupkan suasana waktu terjadi ketegangan
dan memasukkan pesan melalui dialog tokoh.
E. Paragraf kelima menekankan di samping
kekurangan kehadiran novel "Surat Kecil untuk Tuhan"menambah
peredaran novel Indonesia dan juga dapat menambah nilai moral remaja Indonesia.
41. Perhatikan kutipan naskah drama berikut ini!
Sayang Ada Orang Lain
: Karya:
Utuy Tatang Sontani
DI
RUMAH SUMINTO YANG SEMPIT DAN SEDERHANA. SUASANA SEPI. TIBA-TIBA DATANG SEORANG
LAKI-LAKI MENCARI SUMINTO.
Hamid :
Minto ... Minto! Kau masih tidur di
siang hari begini? (SUMINI ISTRI SUMINTO MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BAGUS)
Suminto ada?
Sumini :
Ada. Mas ... Mas ... ini ada Pak Hamid!
(MINTO MUNCUL DENGAN KAUS OBLONG DAN SARUNG)
Hamid : Lho aneh ...! Istrinya perlente, suaminya
kaya gembel.
Suminto :
Dia mau pergi, ada urusan.
Hamid :
Dan kau, tunggu di rumah? Mengapa tidak
berduaan saja sambil rekreasi. Ini kan hari Minggu?
Suminto :
Hari Minggu malah lebih memusingkan. Uang
tak ada, malas mau pergi. Diam di rumah, banyak yang nagih utang.
Hamid :
Engkau selalu pesimis, Minto. Untung
istrimu tidak.
Sumini :
Perempuan jangan disamakan dengan
laki-laki, Pak Hamid. Silakan duduk Pak Hamid, saya mau pergi dulu, ada urusan.
(MENDEKATI MINTO LALU MENCIUM TANGAN BERPAMITAN) Saya pergi dulu, Mas! (MINI
PERGI KELUAR)
Pernyataan berikut ini yang
sesuai dengan watak tokoh dalam drama tersebut adalah ....
A. Minto sabar dan pasrah pada keadaan,
pesimistis keadaan ekonomi yang tidak kunjung membaik. Dengan kejujurannya ia
akan mengubah nasib keluarganya.
B. Sumini berjuang sekuat tenaga untuk mencukupi
kebutuhan keluarga dengan menghutang ke sana ke mari sedangnya Minto suaminya
bermalas-malasan masih tidur di siang hari.
C. Pak Hamid memotivasi Suminto agar senantiasa
mendampingi istrinya (Sumini) dalam mengisi waktu libur hari Minggu untuk
rekreasi agar berpikiran optimis dalam menghadapi beban hidup.
D. Suminto selalu pesimistis dan apatis dalam
menghadapi problema hidup, untung ada Pak Hamid yang selalu memotivasi dan
membantu dalam memecahkan masalah ekonomi keluarga.
E. Sumini
sosok istri yang baik, pamit berangkat bekerja dan cium tangan suaminya,
sedangkan Suminto tetap tinggal di rumah walaupun hari minggu memusingkan karena
tidak mempunyai uang.
42. Perhatikan kutipan naskah drama berikut ini!
Sayang Ada Orang Lain
: Karya:
Utuy Tatang Sontani
..........................................................
Hamid :
Minto, beruntung sekali kamu memiliki
istri seperti dia. Tapi anehnya, engkau selalu kelihatan lesu.
Suminto : Bagaimana
tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan
harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup
sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, kalau
perlu menjual barang yang layak dijual. Kian lama utang itu bukan kian sedikit,
Pak Hamid, tapi makin menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk aku dan
istriku, atau biaya sekolah seorang anakku. Tapi, semata-mata untuk mereka yang
mengutangkan kepada istriku.
Hamid : Aku
sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu harus
melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis
dengan gajimu yang tidak cukup. Dengan gaji yang tidak cukup itu, kamu harus
bisa menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi
kuat.
Suminto : Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup
kekurangan? Aku tidak bisa berbuat senista itu, Pak Hamid.
Hamid : Siapa yang menganjurkan kamu untuk korupsi? Aku
tidak bilang begitu. Aku cuma menyarankan agar kamu berpikir dialektis, agar
kamu dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik. Tapi ... sudahlah, Minto, aku
ke sini sebenarnya hanya mau pinjam raket badmintonmu.
Pernyataan
berikut ini yang sesuai dengan watak tokoh dalam drama tersebut adalah ....
A. Minto
sangat beruntung mendapatkan istri Sumini yang tidak mengeluh walaupun
ekonominya serba pas-pasan. Ia berusaha untuk menghemat belanja kesehariannya.
B. Pak Hamid selalu memotivasi Suminto, agar
mengubah cara berpikirnya yang realistis dalam menghadapi problematika hidup
dengan cara harus bisa menggunakan kesempatan dalam kesempitan.
C. Suminto tidak tabah dalam menghadapi hidup
ini. Ia pasrah tak berdaya pesimistis karena dengan usaha apa pun tetap juga
tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga yang gali lubang tutup lubang.
D. Suminto dengan kejujurannya menangkap dan
memotong pembicaraann Pak Hamid yang menganjurkan untuk menggunakan kesempatan
dalam segala cara adalah perbuatan nista (korupsi).
E. Sebagai pegawai rendahan, gaji yang diterima
Suminto hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 10 hari sedangkan
hari berikutnya ditutup dengan hutangnya yang menggunung.
43. Perhatikan
cuplikan puisi berikut ini!
PELAJARAN TATABAHASA DAN MENGARANG
oleh : Taufik Ismail
................................................
Bukalah buku pelajaran kalian
Halaman enam puluh Sembilan
“Ini ada kalimat menarik hati, berbunyi
‘Mengeritik itu boleh asal membangun’
Nah, anak-anak, renungkanlah makna
ungkapan itu
Kemudian, buat kalimat baru dengan
kata-katamu sendiri.
” Demikianlah kelas itu sepuluh menit
dimasuki sunyi
Murid-murid itu termenung-menung
sendiri
Ada yang memutar-mutar pensil dan
bolpoin
Ada yang meletakkan ibu jari di dahi
Ada yang salah tingkah, duduk gelisah
Memikirkan sejumlah kata yang bisa
serasi
Menjawab pertanyaan Pak Guru ini “ayo
siapa yang sudah siap?
” Maka tak ada seorang yang
mengacungkan tangan
Kalau tidak menunduk sembunyi dari
incaran guru
Murid-murid itu saling berpandangan
saja
Kalimat tanggapan berikut ini yang
sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah ....
A. Siswa
membuat puisi dengan tema, "Mengeritik itu boleh Asal membangun,"
terjebak dalam permainan kata-kata yang tidak bermakna dan terkesan menjajarkan
kata-kata tanpa mempertimbangkan diksi yang
baik.
B. Siswa
mengalami kesulitan dalam membuat puisi, karena
kurang memiliki kepekaan batin yang tajam. Kata-kata yang dimunculkan
bersifat klise dan "copy paste" sebutan istilah lain yang lazim tanpa
memahami dan mendalami tebaran kata-kata
yang tidak harmonis.
C. Sebagai
bentuk kegagapan siswa dalam mengeja kata-kata, terjebak dalam permainan kata-kata maka ia
apatis sambil menundukkan wajah sembunyi, memutar-mutar pensil dan
bolpoint, itu semua dilakukan agar
terbebas dari kontribusi tampil
apresiatif.
D. Siswa
sebagai figur generasi penerus bangsa ternyata harus banyak belajar untuk
menemukan jati diri secara personal dan
sebagai manifestasi jati diri bangsa secara kultural. Hal ini perlu
dilakukan sebagai bentuk dari sebuah upaya untuk mewujudkan generasi muda yang
tangguh dan bermental baja.
E. Dalam
dunia kreativitas, pelajaran menulis adalah bagian dari kreatifitas itu
sendiri. Dalam membuat puisi siswa selalu mengalami kebekuan pikir dan kekeringan jiwa. Saling pandang
adalah bentuk yang tidak percaya diri dan lebih bergantung pada orang lain.
44. Perhatikan cuplikan puisi berikut
ini!
PELAJARAN TATABAHASA DAN MENGARANG
oleh : Taufik Ismail
................................................
Akhirnya ada seorang disuruh maju ke
depan
Dan dia pun memberi jawaban
“Mengeritik itu boleh, asal membangun
Membangun itu boleh, asal mengeritik
Mengeritik itu tidak boleh, asal tidak
membangun
Membangun itu tidak asal, mengeritik
itu boleh tidak
Membangun mengeritik itu boleh asal
Mengeritik membangun itu asal boleh
Mengeritik itu membangun ,
Membangun itu mengeritik
Asal boleh mengeritik, boleh itu asal
Asal boleh membangun, asal itu boleh
Itu
boleh asal, membangun asal boleh
Boleh itu asal, Asal itu boleh
Asal asal Itu itu Itu.”
Kalimat tanggapan berikut ini yang sesuai
dengan kutipan puisi tersebut adalah ....
A.
Puisi ini mengindikasikan bahwa siswa dalam dunia tulis-menulis masih
harus banyak belajar/memprihatinkan
terjebak dalam permainan kata-kata yang tanpa makna.
B. Ilustrasi
penggunaan kata-kata yang tidak
disengaja oleh siswa dengan membolak-balik terutama dua kata " mengkritik dan
membangun," tetapi bila dikaji lebih mendalam mengandung daya kritis yang
sangat tinggi.
C. Dua
kata "mengkritik dan membangun" adalah kunci dari sebuah esensi puisi
tersebut. Puisi ini lebih menonjolkan aspek daya kritis siswa yang kendor,
karena kurangnya /lemahnya daya baca sehingga terjebak pada kata-kata yang
klise jauh dari harapan makna yang sesungguhnya.
D. Puisi
ini kekuatannya terletak pada diksi atau pilihan kata, terdapat kata kunci :
mengkritik, membangun, boleh, asal, dan itu. Kelima kata kunci itulah
sebenarnya merupakan inti dari puisi ini sebagai sebuah aktivitas yang diawali
dengan tindakan mengkritik yang diperbolehkan asalnya ada syaratnya yaitu
membangun (bersifat memberikan sebuah solusi dari problem yang ada)
E. Siswa
adalah generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Generasi penerus yang
diharapkan bahwa dalam derap pembangunan
muncul kontribusi pemikiran yang kritis dengan memberikan masukan yang
solutif tidak asal-asalan, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat dengan
pembangunan yang benar-benar membangun manusia Indonesia seutuhnya.
45. Perhatikan puisi berikut ini!
YANG SELALU TERAPUNG DI ATAS GELOMBANG
oleh : Taufik Ismail
Seseorang dianggap tak bersalah,
sampai dia dibuktikan hukum bersalah.
Di negeri kami, ungkapan ini terdengar begitu indah.
Kini simaklah sebuah kisah,
sampai dia dibuktikan hukum bersalah.
Di negeri kami, ungkapan ini terdengar begitu indah.
Kini simaklah sebuah kisah,
Seorang pegawai tinggi, gajinya sebulan satu setengah juta rupiah,
Di garasinya ada Honda metalik,Volvo hitam,
BMW abu-abu, Porsche biru dan Mercedes merah.
Anaknya sekolah di Leiden, Montpelier dan Savannah.
Rumahnya bertebaran di Menteng, Kebayoran dan Macam Macam Indah,
Setiap semester ganjil, isteri terangnya
belanja di Hongkong dan Singapura.
Setiap semester genap, isteri gelap liburan di Eropa dan Afrika,
Setiap semester genap, isteri gelap liburan di Eropa dan Afrika,
Anak-anaknya pegang dua pabrik, tiga
apotik dan empat biro jasa.
Saudara sepupu dan kemenakannya punya lima toko onderdil,
enam biro iklan dan tujuh pusat belanja,
Saudara sepupu dan kemenakannya punya lima toko onderdil,
enam biro iklan dan tujuh pusat belanja,
Kalimat kritik yang paling
sesuai dengan puisi tersebut di atas adalah ....
A. Dengan gaji yang tidak memadai, birokrat pegawai tinggi untuk melanggengkan
gaya hidup mewah; kendaraan bermerk, belanja dengan barang yang bermerek di
Singapura, berlibur ke Eropa bersama istri muda, ia menyalahgunakan jabatan
untuk menutup kebutuhan tersebut.
B. Indonesia sebagai negara hukum, dalam puisi
tersebut menjabarkan bahwa untuk menentukan salah tidaknya seseorang adalah
lembaga hukum (peradilan), realitasnya adalah keadilan belum menyentuh lapisan
atas.
C. Dalam puisi tersebut
mengungkapkan tentang keadilan dan kemakmuran. Seorang pegawai tinggi dengan gaji
yang dianggap biasa, tetapi bisa investasi dan kepemilikan barang-barang
berpola kehidupan yang berkategori mewah.
D. Gaya hidup mewah para
pegawai tinggi tidak diimbangi dengan gaji yang memadai menjadikan kehidupan
tidak transparans dan menyuburkan korupsi dalam upaya memenuhi gaya hidup yang
serba mewah.
E. Penulis puisi berusaha untuk mengungkapkan tentang ketidakadilan
yang terjadi saat puisi ini dibuat tahun 1998 masa orde baru yang korup, penuh
dengan KKN
46.Perhatikan puisi berikut ini!
YANG SELALU TERAPUNG DI ATAS GELOMBANG
oleh : Taufik Ismail
...................................
Ketika rupiah anjlok
terperosok, kepleset macet dan hancur jadi bubur,
dia ketawa terbahak- bahak karena depositonya dalam dolar Amerika semua.
Sesudah matahari dua kali tenggelam di langit barat,
dia ketawa terbahak- bahak karena depositonya dalam dolar Amerika semua.
Sesudah matahari dua kali tenggelam di langit barat,
jumlah rupiahnya melesat sepuluh kali lipat,
Krisis makin menjadi-jadi, di mana-mana orang
antri,
maka seratus kantong plastik hitam dia bagi-bagi.
Isinya masing-masing lima genggam beras,
empat cangkir minyak goreng dan tiga bungkus mi cepat-jadi.
Peristiwa murah hati ini diliput dua menit di kotak televisi,
dan masuk berita koran Jakarta halaman lima pagi-pagi sekali,
maka seratus kantong plastik hitam dia bagi-bagi.
Isinya masing-masing lima genggam beras,
empat cangkir minyak goreng dan tiga bungkus mi cepat-jadi.
Peristiwa murah hati ini diliput dua menit di kotak televisi,
dan masuk berita koran Jakarta halaman lima pagi-pagi sekali,
Gelombang mau datang, datanglah
gelombang,
setiap air bah pasang dia senantiasa
terapung di atas banjir bandang.
Banyak orang tenggelam tak mampu timbul lagi,
lalu dia berkata begini,
"Yah, masing-masing kita rejekinya kan sendiri-sendiri,"
setiap air bah pasang dia senantiasa
terapung di atas banjir bandang.
Banyak orang tenggelam tak mampu timbul lagi,
lalu dia berkata begini,
"Yah, masing-masing kita rejekinya kan sendiri-sendiri,"
Kalimat kritik yang paling sesuai dengan puisi
tersebut di atas adalah ....
A. Krisis moneter tahun 1998 saat puisi dibuat, rupiah terpuruk oleh
mata uang dollar Amerika menjadikan rakyat bertambah miskin terjadi hura-hara.
B. Mata uang rupiah melemah akibat krisis moneter, daya beli rakyat
rendah, krisis makin menjadi-jadi di mana-mana, orang antri kebutuhan pokok
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
C. Puisi ini menggambarkan kondisi krisis moneter akibat kurs rupiah
yang anjlok terhadap dollar Amerika, sementara itu yang kaya bertambah kaya
karena mempunyai cadangan deposito dalam bentuk dollar.
D. Krisis makin menjadi-jadi, para pejabat tinggi tidak mengalami
krisis, karena sudah ada persiapan cadangan dalam bentuk deposito dalam bentuk
dollar
E. Krisis moneter
menjadikan rakyat bertambah sengsara, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari
harus antri untuk memperoleh sembako.
Jawaban nomor 5 apa yah kak
BalasHapus