UAS SASIN XII BAHASA 27 FEBRUARI 2017




UAS SASIN  XII BAHASA  SMAN 18 SURABAYA
27  FEBRUARI 2017



Perhatikan Penggalan teks cerita pendek di bawah ini untuk soal nomor 1 dan 2 !
Setelah bertemu denganmu aku tidak polos lagi, tetapi aku tidak bisa menuduhmu mencuri. Tidak ada bukti. Tidak ada saksi. Hanya Tuhan saja yang tahu bagaimana kamu menarik hatiku hingga aku tidak memilikinya lagi. Orang yang tidak memiliki hati pasti dia bukan manusia lagi. Tapi, entahlah. Setelah hatiku kau curi, aku malah jadi lebih manusiawi. Aku sedang membangun mimpi mengenai suatu negeri ketika kamu datang.  Hanya Tuhan saja yang tahu bagaimana kamu menarik hatiku hingga aku tidak memilikinya lagi.

1.    Kata yang bermakna kias pada penggalan cerpen tersebut adalah …
A.      mimpi
B.       hati
C.       tuhan
D.      bertemu
E.       negeri

2.    Latar suasana yang dibangun dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A.    keadaan bimbang dan ragu
B.     keadaan susah dan sedih
C.     keadaan bahagia dan suka cita
D.    keadaan penuh harapan
E.     keadaan putus asa


3.     Perhatikan kutipan cerpen berikut ini!

KETIKA MAS GAGAH PERGI
Karya : Helvy Tiana Rosa

Mas gagah berubah! Ya, beberapa bulan belakangan ini masku, sekaligus saudara kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah!

Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Tehnik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang dan tentu saja…ganteng !Mas Gagah juga sudah mampu membiayai sekolahnya sendiri dari hasil mengajar privat untuk anak-anak SMA.

Sejak kecil aku sangat dekat dengannya. Tak ada rahasia di antara kami. Ia selalu mengajakku ke mana ia pergi. Ia yang menolong di saat aku butuh pertolongan. Ia menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membawakan oleh-oleh sepulang sekolah dan mengajariku mengaji. Pendek kata, ia selalu melakukan hal-hal yang baik, menyenangkan dan berarti banyak bagiku.

Kalimat berikut ini yang paling sesuai dengan isi  puisi tersebut di atas adalah ....

A.  Mas Gagah sangat memperhatikan kabutuhanku, satu-satunya saudaraku  yang sangat baik padaku.
B.   Mas Gagah  sejak kecil sangat perhatian dengan aku, karena aku adalah satu-satunya saudara kandung.
C. Mas Gagah sejak kecil memang sangat dekat denganku, tetapi beberapa bulan terakhir ia berubah.
D. Mas Gagah yang dahulu sudah berubah, sekarang sangatlah beda antara bumi dan langit.
E. Dahulu mas Gagah selalu melakukan hal yang yang terbaik dan sampai sekarang demikian.

4.      Isi makna tersurat dalam kutipan cerita rakyat di atas adalah …
A.    Roro Jonggrang takut menolak pinangan Bandung Bondowoso
B.     Bandung Bondowoso sangat mencintai Roro Jonggrang
C.     Roro Jonggrang mau menikah dengan Bandung Bondowoso asalkan terpenuhi syarat yang diajukannya
D.    Bandung Bondowoso dibantu ayahnya untuk memenuhi syarat yang diajukan Roro Jonggrang
E.     Bandung Bondowoso menyanggupi syarat yang diajukan oleh Roro Jonggrang

5.      Cermati puisi berikut!
Nyanyian seorang petani
Berilah kiranya yang terbaik bagiku
Tanah berlumpur dan kerbau pilihan
Biji padi yang manis

Berilah kiranya yang terbaik
Air mengalir
Bila masanya buah kupetik

Ranumnya kupetik
Rakhmat-Nya kuraih
Hujan menyerbu tanah air

(Abdul Hadi W.M)

Larik ketiga pada bait ketiga menggunakan majas  . . .
A.    Sinekdoge
B.     Metafora
C.     Eufdemisme
D.    Personifikasi
E.     Litotes

6.      Perhatikan pantun berikut
     Jalan keliling mencari alamat
     Alamat dicari tak pernah ada
Bila ingin hidup selamat
     Di manapun dirimu berada

Struktur pantun di atas  adalah …..
A.    baris 1 dan 3 disebut sampiran , bari 2 dan 4 disebut isi
B.     baris 1, 2, 3 disebut sampiran, baris 4 disebut isi
C.     baris 1 dan 2 disebut sampiran, baris 3 dan 4 disebut isi
D.    baris 1, 2, 3, dan 4 merupakan isi
E.     baris 1, 2, 3, dan 4 merupakan sampiran

7.      Perhatikan puisi berikut!
Pertemuan antara aku dan kamu

Aku adalah aku
Kamu adalah kamu
Aku bukanlah kamu
Kamu bukanlah aku
Aku dan kamu berbeda
Aku punya hidup
Hidup aku punya kamu
Hidup kamu punya aku
Aku dan kamu punya hidup
Hidup bersama aku dan kamu
Risyuni

Berdasarkan bentuknya,  puisi di atas termasuk jenis puisi  .....
A.    balada
B.     soneta
C.     modern
D.    kontemporer
E.     hymne
      
8.    Cermati penggalan cerpen berikut!
(1) Buat seorang janda yang sudah terlalu tua untuk itu, apalah yang dikehendaki lagi selain atap untuk berteduh dan makan serta pakaian yang cukup, (2) lagi pula anak tunggalnya yang tinggal di Surabaya dan menurut kabar hidup berkecukupan tidak mau lagi berhubungan dengannya. (3) Tarikan dan pelukan istri dan anak-anaknya rupanya begitu erat melengket hingga mampu melupakan ibunya sama sekali. (4) Tidak apa, hiburnya. (5) Di rumah keluarga Mulyono ini, dia merasa mendapat semuanya. (6) Tetapi waktu dia mulai merasa renta, tidak sekuat sebelumnya, Mbok Jah merasa dirinya menjadi beban keluarga itu. (7) Dia merasa menjadi buruh tumpangan gratis. (8) Dan harga dirinya memberontak terhadap terhadap keadaan itu. (9) Diputuskannya untuk pulang saja ke desanya.
(“Mbok Jah” Lebaran di Karet, Di Karet..., Umar Kayam)

Sudut pandang pengarang pada penggalan cerpen tersebut adalah ...
A.                Orang I pelaku utama
B.                Orang I pelaku sampingan
C.                Orang III serba tahu
D.                Orang III pelaku sampingan
E.                 Orang III sebagai pengamat

9. Pahamilah puisi berikut ini!
                             Salju 
                                         Karya: Wing Kardjo
Ke manakah pergi
Mencari matahari
Ketika salju turun
Pohon kehilangan daun
Ke manakah jalan
Mencari perlindungan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu tertutup
Ke manakah lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti
ke manakah pergi
selain mencuci diri

Maksud isi puisi tersebut adalah ...
A.      Untuk mendapatkan kebahagiaan hidup, seseorang harus menyesali dosa-dosanya
B.       Keputusasaan seseorang dalam mencari anggota keluarganya yang hilang
C.       Kehidupan rumah tangga yang gagal karena tidak ada pertolongan
D.       Berbagai upaya harus dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kebahagiaan hidup
E.        Gambaran kehidupan ketika musim salju mulai turun dan tidak ada kehangatan

10. Cermatilah nukilan drama berikut ini dengan saksama!
 (1) Jayawardani: Putra saya seorang pelamun, yang tidak mampu melihat kenyataan hidup jauh dari segala urusan, dia hidup di dunia impiannya. Walaupun lemah, lebih lemah lagi landasan dia membangun kerajaan-kerajaan. Landasan itu kehampaan. Satu masa akan runtuhlah apa yang dibangunkannya diatas puing-puing dia akan menyesali dirinya dalam kesepian. Iseng dan riang kupu-kupu malam bermain dengan cahaya lampu, akan tetapi pada akhirnya akan hangus dimakan api. (2) Raganata : Telah lama Anda akan mengetahuihal ini, Ratu, dan senantiasa membiarkannya bermimpi. (3) Jayawardani: Ayahnya, Patih, sangat keras. Oleh karena itu dia mendambakan cinta. Barangkali saya terlalu memanjakannya, seorang lain tempatnya berlindung selain dari saya dia tidak punya. (4) Raganata: Patik memahami kasih bunda Anda, Ratu. Akan tetapi lihatlah akibatnya! (5) Jayawardani: Kalau begitu Anda tidak lagi menghormati hati seorang ibu.(Burung Garuda Terbang Sendiri, Sanoesi Pane)

Mengapa putra Jayawardani tidak dapat memimpin kerajaan dengan baik?
A.    Ia tidak menghormati ibu
B.     Ia suka bermimpi
C.     Sikap keras sang ayah
D.    Sikap ibu yang memanjakannya
E.     Ia tidak memiliki pelindung

11.  Hatta maka berapa lamanya Masyhudulhak pun besarlah. Kalakian maka bertambah  tambah cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri   berjalan. Maka sampailah ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyeberang, tiada dapat perahu itu. Maka ditantinya kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu pun tiada juga ada lalu perahu orang. Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya. Sebermula adapun istri orang itu terlalu baik parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkuk belakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga. Katanya, "Apa upayaku hendak menyeberang sungai ini?"

Berdasarkan karakteristik karya sastra, teks di atas termasuk jenis prosa fiksi ...
A.      Bercerita tentang seputar istana.
B.       Fabel
C.       Hikayat
D.      Mitos
E.    Legenda
   
12.       Perempuan – perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta,
siapakah mereka..
…………………………….., perempuan – perempuan perkasa
akar – akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota..
Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa..

Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi  tersebut adalah ...
A.      Siapa yang tidak mengenal mereka
B.       Mereka ialah ibu-ibu berhati baja
C.       Lihatlah upaya mengais asa, walau tak nampak bulir air mata
D.      Wajah yang sudah tua dan badan yang tak lagi perkasa
E.       Yang mereka lakukan bukanlah hal yang sia-sia

13.       “Kalau besok kau masih mancing ke kolong belakang sekolahmu itu, kusuruh Mantri Rusdi sunat kau!” tukas ibuku dengan mata melotot saat aku telat pulang sekolah dengan seragam basah kuyup kotor. Mendengar ancaman Ibu yang tampak bersungguh-sungguh, nyaliku—yang kala itu baru duduk di bangku kelas tiga SD—seketika menciut. Kubayangkan Mantri Rusdi menyeringai lebar sambil mengeluarkan gunting tajam dari dalam tas hitam yang selalu dibawanya. Gunting itu digerak-gerakkannya di depan wajahku. …………….

Kalimat yang menggambarkan rasa takut untuk melengkapi cerpen tersebut adalah …..
A.      Mungkin aku harus meminta maaf kepada ibu, agar aku tak terhindar dari gunting Mantri Rusdi
B.       Kalau sampai hal itu terjadi, aku tak tau harus bagaimana.
C.       Aku tak sanggup membayangkan hal itu.
D.      Aku langsung kabur begitu saja.
E.       Tanpa sadar aku langsung memegangi pinggang celana pendekku erat-erat.


14.  Bacalah teks drama berikut dengan cermat !
IBU         : (Dengan suara yang menahan sabar) Kau seorang yang buta. Betul-betul
buta, Adang!
ADANG : Diulangi lagi fitnah itu! Diulangi?
IBU         : Aku tidak pernah memfitnah siapapun. Kaulah yang buta dan tuli. Aku
menyatakan kebenaran. Pikirmu tidak hancur hatiku menyatakan kebenaran
yang begitu pahit selama ini padamu, pada Tati?
ADANG : Jangan ulangi lagi fitnahmu itu, kubilang.
IBU         : Ya, fitnahkulah yang membuat Tati sekarang berhadapan dengan maut. Tapi
ketahuilah, kaulahyang membuatnya! ....
ADANG : Jangan main kata-kata lagi. Katakan, apa maksud Ibu.
IBU         : . . . .
ADANG : Katakan! Aku mau tahu, kubilang.
IBU         : (setelah memandang Adang sejurus) Baik. Hatiku ini bukan dari batu.
Mataku ini tidak buta, masih bisa melihat dengan jernih. Rumah ini sudah
hitam dengan kecemaran dan kedosaan. Kau sudah berkali-kali kubilang,
tapi kau pekakkan telingamu. Tati juga sudah berkali-kali kubilang:
hentikan permainanmu itu! Kau menipu diri sendiri kau menipu hidupmu!
Lihatlah, aku tahu memang akan beginilah akhirnya. Kehancuran,
kebinasaan. Tapi apa yang dapat kubuat? Sekarang…
ADANG : (memotong cakap) Begitu!? Memfitnah saja kerja ibu, meracun setiap
orang!

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog ibu adalah ....
A.  Maksudku, Kau diam saja !
B.  Baiklah, Adang !
C.  Maaf, saya tidak bisa.
D.  Tidak Adang. Lebih baik tidak.
E.   Kalau engkau menginginkan.


15.  Amati penggalan puisi berikut !
Lamaran
karya F.Nisa Khairin

Nisa, jika kau percaya bahwa cinta
Bisa tiba lebih tergesa dari apa saja
Bahkan dari langkah cahaya. Kadang
Lebih lama dari kedatangan bis dan kereta.
Lebih lambat dari hari kiamat.
....
Majas yang terdapat pada penggalan puisi di atas adalah ....
A.       Metafora
B.       Personifikasi
C.       Sarkasme
D.       Repetisi
E.        Antitesis


16.  Bacalah dengan cermat kutipan cerpen berikut !

Wartawan Itu Menunggu Pengadilan Terakhir
Oleh: SapardiDjokoDamono

Seperti  yang  sudah seharusnya, pada hari baik itu saya mati. Kata seorang sahabat dalam sebuah sajaknya  yang  mahaindah, kita semua ini turis yang dibekali karcis dua jurusan. Dan tentunya, piker saya, kita tidak boleh menyia-nyiakan tiket pulang itu. Saudara tahu, saya wartawan sebuah majalah berita. Dididik untuk mengembangkan naluri mewawancarai orang. Itu sebabnya ketika harus menunggu giliran maju ke PengadilanTerakhir,  yang entah kapan dilaksanakan, naluri saya mendadak menyembul.  Saya celingak-celinguk di antara begitu banyak  orang  (mati) dan, alhamdulillah, ketemu seorang (sic!) Malaikat yang sedang tugas keliling mengamati kami. Saya mendekatinya.
”Kalau boleh tanya, apa saya bisa menemui Kakek  kami?”
Malaikat semua baik, ternyata. Ia memegang bahu saya, sorot matanya menimbulkan suasana sejuk sehingga saya berpikir sudah berada di sorga. Tetapi kan belum ada keputusan saya nanti dikirim ke mana.  Supaya tidak kelihatan konyol sebagai wartawan saya lanjutkan pertanyaan saya.
”Boleh, ya, Mas?”  Aku kaget sendiri ketika menyebutnya  ’mas’, tapi Malaikat itu memang baik.  Saya tidak bisa menerka umurnya,  dan lagi apa malaikat punya umur? Saudara pasti tahu,  saya meninggal ketabrak angkot ketika sedang naik  motor melaju ke sebuah rumah sakit untuk bezuk seorang rekan yang koma. Malaikat itu tahu siapa saya, yaitu jelas.
”Boleh saja, kenapa tidak? Mau wawancara, kan? Mari saya antar ke sana.” Terbit di harian Kompas,  9 Februari 2014.


Sudut pandang yang digunakan pada kutipan cerpen di atas adalah . . .
A.  Orang pertama pelaku utama
B.  Orang kedua
C.  Orang ketiga sebagai pengamat
D.  Orang ketiga serba tahu
E.   Orang pertama pelaku sampingan

17.            Cermati Kutipan Puisi Berikut!

                 TAMAN

Taman punya kita berdua
tak lebar lebar, luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain didalamnya
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembang tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki
Bagi kita itu bukanlah halangan
Karena dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
Aku kumbang, kau kembang
Kecil penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan manusia
Karya : Chairil Anwar

Puisi tersebut menggambarkan suasana...
A . Sedih            
B. Romantis                    
C. Tenang
D. Sepi
E. Kecewa

18.            Bacalah kutipan novel berikut!
Bu Mus mulai terdengar seperti warta berita RRI pukul 07.00. Lintasan berita :”Nilai-nilai ulanganmu merosot tajam. Kita akan segera menghadapi Ebtanas. Nilaimu bahkan tidak memenuhi syarat untuk melalui caturwulan tiga ini. Jika nanti nilai ujian antaramu masih seperti ini, Ibunda tidak akan mengizinkanmu ikut kelas catur terakhir. Itu artinya kamu tidak boleh Ebtanas”
. . .
Suasana kelas menjadi tegang. Kami harap Mahar segera meminta maaf dan menyatakan pertobatan; tapi sungguh sial, Ia malah menjawab dengan nada bertahan.
“Aku mencari hikmah dari dunia gelap Ibunda dan penasaran akan keingintahuan. Tuhan akan memberiku pendamping dengan cara yang misterius”
Kurang ajar betul. Bu Mus bersusah payah menahan emosinya. Aku tahu beliau sebenarnya ingin langsung menabarak Mahar. Air mukanya yang sabar menjadi merah. Beliau segera keluar ruangan menenangkan dirinya Dikutip dari: Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta, Bentang Pustaka, 2008

 Bukti latar pendidikan dalam cerita dengan penggunaan kata-kata. . .
A.    nilai ulangan, caturwulan, Ibunda
B.      nilai ulangan, Ebtanas, kelas
C.     caturwulan, Ebtanas, Ibunda
D.    Ibunda, menjawab, ruangan
E.     ruangan, ujian, keingintahuan


19.  Bacalah kutipan cerpen berikut!
Indikator : Disajikan kutipan teks cerpen, siswa dapat mengaitkan isi karya sastra dengan kehidupan saat ini, menyajikan kutipan cerpen, siswa mengaitkan watak tokoh dalam kehidupan sehari-hari secara tepat
    
                      Ayah datang kepadaku! Aku berlari ke ruang tamu. Kulihat ayah sedang mengamat-amati foto Hamzah yang dipegang oleh istriku di lemari pajangan, Farida dan Farah sedang mebuka-buka album foto perkawinanku. Kunyalakan lampu ruang tamu. Tiba-tiba aku merasa bau ruang tamuku begitu sengit. Padahal, sebelumnya tak pernah tercium oleh bau yang sesengit ini. Mungkin karena aku gentar bertemu dengan ayah. Ayah orang yang sangat rapi. Ia akan ribut jika rumah kami berantakan, apalagi ruang tamu. Menurutnya, tamu haru diperlakukan sebaik-baiknya.
     “Maaf, Yah! Keadaanya berantakan. Si Hazah ngompol setiap saat dan aku lupa tidak menjemur sofa yang kena ompol,” kataku. Ayah terus saja menatap foto-foto cucunya.
“Jangan cucuku disalah-salahkan,” katanya. (Seorang Lelaki Telungkup di Kuburan)

Watak tokoh “Ayah atau Kakek” pada kutipan cerpen tersebut yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari adalah . . .
A.  Seorang anak malas menjaga kebersihan dan kerapian.
B.  Orang tua sering menyalahkan anaknya.
C.  Rasa sayang kakek kepada cucu mengalahkan segala-galanya.
D.  Seorang ayah tidak peduli pada kerapian dan kebersihan.
E.   Kakek sangat menyayangi cucu-cucu menantunya.



20.    Bacalah kutipan berikut dengan cermat !
    Buku ini mengandung tuntunan yang baik dan berguna bagi para remaja yang biasanya gampang berputus asa jika tengah menghadapi suatu kegagalan. Pada umumnya mereka kurang menyadari bahwa keberhasilan seseorang dalam mencapai cita-cita sebenarnya merupakan batu ujian atau cambuk untuk lebih berhasil meraihnya. Walaupun alur ceritanya agak melompat-lompat tetapi novel ini patut dimiliki para remaja khususnya para pelajar. Sayang kalau buku ini dilewatkan begitu saja.

Kalimat resensi yang tepat untuk ilustrasi tersebut adalah  ….
A.    Meskipun alurnya melompat-lompat buku ini mengandung tuntunan yang baik bagi para remaja.
B.     Remaja saat ini mudah putus asa apabila mengalami kegagalan dan buku ini dapat dijadikan pegangan.
C.     Seharusnya kegagalan digunakan sebagai cambuk untuk meraih masa depan yang lebih baik.
D.    Remaja saat ini sering melewatkan buku-buku yang baik padahal seharusnya mesti dimiliki.
E.     Sayang  sekali jika para remaja khususnya pelajar melewatkan buku yang mengandung tuntunan ini.



21.           Tuti dan Maria dua kakak beradik. Keduanya putri R. Wiraatmojo, mantan wedana di daerah Banten. Meskipun Tuti dan Maria bersaudara, sifat mereka sangat berbeda. Tuti seorang pendiam. Ia selalu berhati-hati dalam bertindak. Ia lebih banyak menggunakan akal dan pikiran daripada perasaan. Sebaliknya, Maria gadis yang lincah dan periang, mudah tertawa tapi juga mudah murung. Gadis itu lebih banyak menurutkan perasaannya. Sifat kedua kakak beradik yang berlainan menyebabkan keduanya sering tidak sependapat. (Layar Terkembang, STA).

Unsur intrinsik yang paling dominan dalam penggalan novel di atas adalah ….
A.       Alur
B.       Setting
C.       Gaya bercerita
D.       Penokohan
E.        sudut pandang

22.    Sepisaupi

                    Sepisau luka sepisau duri
                    Sepikul dosa sepukau sepi
                    Sepisau duka serisau diri
                    Sepisau sepi sepisau nyanyi

                    Sepisaupa sepisaupi
                    Sepisaunya sepikau sepi
                    Sepisaupa sepisaupi
                    Sepikkul diri keranjang duri

                   Sepisaupa sepisaupi
                   Sepisaupa sepisaupi
                   Sepisaupa sepisaupi
                   Sampai pisau-Nya ke dalam nyanyi
                                                                                ( Sutardji Calzoum Bachri)

       Puisi di atas berisi  ….
A.      Aku mengalami kebimbangan yang sangat dalam
B.      Aku mengalami pemberontakan sangat kuat
C.      Aku mengalami kesepian  yang sangat menyakitkan
D.     Aku mengalami kegelisahan tak menentu
E.      Kepasrahan aku  yang  berlebihan

23.    Bacalah teks puisi berikut dengan cermat!

Terbangkan Puisiku

tak usah menghiburku lagi, angin
belukat telah menari dan dedaunan mewarnai langit
namun jelaga memasung gelisah di hamparan kelam
      aku tak bisa mengikutimu, angin
      walau sayap berpuisi ingin membawa
      ku bebas
      tak terbentur bentuk takut
      tak usah menghiburku lagi, angin
      dan kau semakin berembus
      semilir tak bisa membebaskanku
      namun terbangkanlah puisi-puisiku
      Karya            : Ira Rena Isaura
      Dikutip dari : http://ipihanipah.blogspot.com/2010/terbangkan-puisiku.html
    
    
     Tanggapan negatif yang tepat untuk puisi tersebut adalah….
A.    Sajak “Terbangkan Puisiku” menarik karena penyair cermat menggunakan diksi, rima, dan irama.
B.     Penyair mempu mengungkapkan perasaannya, tetapi akan lebih baik kalau ia memperhatikan rima
C.     Penyair ragu membuat ungkapan yang padat sehingga pembaca tidak terkesan dengan puisi tersebut.
D.    Kata-katanya lebih padat sehingga imajinasi pembacanya lebih pasti dalam menafsirkan puisi tersebut.
E.     Penyair tidak menunjukkan kepekaan yang baik dalam mengolah unsur bunyi bahasa.

24. Cermati kalimat-kalimat berikut!
       (1) Tanpa campur tangannya, kenduri terasa hambar, sehambar gulai kambing dan gulai rebung   karena bumbu-bumbu tak diracik oleh tangan dingin lelaki itu
       (2) Begitulah pentingnya Makaji.
          (3) Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu  keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.
        (4)  Makaji tak pilih kasih, meski ia satu-satunya juru masak yang masih tersisa di Lareh Panjang.
( Juru Masak, Damhuri Muhammad)
   
Susunan yang tepat kalimat-kalimat tersebut agar menjadi paragraf yang padu adalah….
A.    (1), (2), (3), dan  (4)
B.     (3), (2), (1), dan  (4)
C.     (2), (1), (3), dan  (4)
D.    (3), (1), (4), dan  (2)
E.     (4), (1), (3), dan  (2) 

25. Perhatikan kata-kata kunci berikut!
  
hujan gerimis
      kemarau panjang
      terbuang

     Berdasarkan kata-kata tersebut,  bait puisi yang sesuai adalah…
A.    Hujan gerimis pertama
Sejak kemarau panjang
Memberi sejumput asa
Dan keputusasaan pun terbuang

B.     Hujan gerimis akhirnya datang
Setelah kemarau begitu panjang
Dan tanah-tanah petani dipindahkan

C.     Sejak gerimis datang
Sedih petani terbuang
Karena kemarau panjang
Tak lagi menantang

D.    Tak ada yang lebih membahagiakan
Ketika kemarau panjang
Sawah ladang tak terbuang
Harapan datang seiring gerimis hujan

E.     Aduh, senangnya saat gerimis datang
Menghapus kemarau panjang
Menjadikan angin melayang
Dan entah kemana terbuang


      26. Cermati cuplikan novel berikut ini!
       Di tempat inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun Monang bertanggung jawab
      dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu Monang telah menjodohkannya
      dengan gadis Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tidak bisa menolaknya. Dia kawin
      dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu janin yang dikandung Manen mengalami
      kelainan, bati itu akan lahir cacat.
   
Unsur budaya dalam penggalan novel karya Marienne Katopo tersebut terdapat pada        kalimat...
A.  Monang akan mengawini Manen
B.  Janin yang dikandung Manen mengalami kelainan
C.  Bayi Manen akan lahir cacat
D.  Monang telah menyetujui gadis Batak pilihan ibunya
E.   Orang tua memaksakan kehendak untuk mengawinkan anaknya


27.  Bacalah kutipan drama berikut dengan saksama !
Lelaki       :”Matahari telah terbenam, Samida, tapi panasnya kemarau tak hilang-hilang
                   (menghela napas panjang) menghadapi kemarau panjang dan beratnya beban
                   hidup kita, sejak tadi pagi aku telah membuat keputusan yang membuatku
                   perang di dalam hati.”
Samida     :”Rasanya, adik tak pernah menolak apapun keputusan kakak. Dapatkah kakak
                    mengutarakan keputusan itu pada adik?”
Lalaki       : (Diam sejenak) “Samida, aku akan mencari penghidupan di negeri seberang
Samida     : (terkejut) “Kakak!”
Lelaki       : (Menatap Samida) “Sudah kuduga kalau kau akan terkejut dengan
                   keputusanku ini.”
Samida     : (Terdiam sejenak, sedih) “Sedikitpun tak terkira olehku kau akan membuat
                   keputusan seperti itu. Apakah kau tega akan meninggalkan aku dan anak
                   dalam perutku ini. Akankah senja akan ditutupi malam gelap?”
Lelaki       : “Ini untuk masa depan anak kita, Samida, agar anak kita dapat menatap pagi
                    penuh harapan.”
      Samida           : “Tidak, Kak. Jangan pergi.!”
      Lelaki : “Keputusanku sudah bulat, Samida. Ini memang sangat berat untuk kita.”
(Wadu Ntanda Rahi, Laho Lukman)

Dialog yang mendukung tokoh “Lelaki” sebagai suami yang bertanggung jawab pada keluarga adalah ….
A.    Menghadapi kemarau panjang dan beratnya beban hidup kita, aku telah membuat keputusan yang membuatku perang di dalam hati.
B.     Samida, aku akan mencari penghidupan di negeri seberang.
C.     Sudah kuduga kalau kau akan terkejut dengan keputusan ini.
D.    Ini untuk masa depan anak kita, Samida, agar anak kita dapat menatap pagi penuh harapan.
E.     Keputusanku sudah bulat, Samida, ini memang sangat berat untuk kita.

28.    Cermatilah kutipan cerpen berikut!
Kedua laki-laki itu kira-kira sama besar, tapi yang satu lebih tua dari yang lain. Rambutnya pangkas pendek, mereka pakaian biru, yang tua pakai pea-jacket sedang yang muda turtle-neck sweater biru. Ketika mereka melenggang ke jalan yang gelap itu, tapak kaki mereka dengan lantang bergema dari rumah-rumah kayu di situ. Yang muda mulai bersiul :”Come On ToMe My Melancholy Baby.” Lantas dia terdiam saja. “Kepinginnya lagu sial ini bisa hilang dari otakku. Sudah seharian begini, lagu ini.” Kena Gempur, John Steinback

     Kalimat kritik yang sesuai dengan isi penggalan cerpen tersebut adalah ....
A.    Mengungkapkan masalah kegelisahan salah satu tokoh yang mencoba membunuh rasa takutnya dengan menyanyikan lagu kesayangannya.
B.     Lemahnya pengarang merinci keadaan dan pelukisan tokoh pun terlihat tidak tajam, tidak menantang, tetapi datar saja, sehingga cerita tidak menarik.
C.     Cerita yang disajikan pengarang dapat menjadi pelajaran berharga bagaimana cara orang membunuh rasa takutnya dengan menyanyikan lagu yang disukai.
D.    Pelukisan keadaan dan perwatakan tokoh berjalan dengan sederhana dan natural, tidak membohongi pembaca dengan pelukisan tokoh yang muluk-muluk.
E.     Kesepian yang begitu mendalam yang mendera kedua tokoh mampu diberi lukisan pendukung seperti : tempat yang sunyi, gelap, dan rumah kayu.


29. Cermati penggalan cerpen berikutl

       …”Kesalahan engkau,karena engkau selalu mementingkaan dirimu sendiri .Kau takut masuk neraka,karena itu kau taat bersembayang.Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri. Melupakan kehidupan anak istrimu, sehingga mereka itu  kucar-kacir selamanya,tapi engkau tak memperdulikan mereka sedikit pun” Robohnya Surau Kami, A.A Navis
 







      Kalimat esai yang sesuai dengan penggalan cerpen tersebut adalah …
A.    Seseorang pemimpin selayaknya tidak mementingkan dirinya sendiri
B.     Ketaatan beragama harus dilandasi ilmu yang cukup.
C.      Perlu keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat.
D.    Dalam memenuhi kebutuhan dunia diperlukan cara berfikir kreatif.
E.     Beribadahlah kepada Allah SWT harus dilandasi keikhlasan.
       
 30. Cermati puisi berikut!
  
  SELAMAT PAGI INDONESIA
  Karya : Sapardi Djoko Damono

   Selamat pagi Indonesia
Tak ada lagi air mata buatmu hari ini

Sudah kering air mata menangisi engkau

Selamat pagi Indonesia
Semoga kau bahagia

Kalimat kritik untuk puisi tersebut adalah ...
A.    Larik yang dikembangkan terbatas pada pengertian waktu.
B.     Kata-kata padat sehingga imajinasi pembaca dapat berkembang.
C.     Penyair harus cermat memilih diksi agar puisi lebih mengesankan.
D.    Sajak "Selamat Pagi", mudah dimengerti karena bahasanya sederhana.
E.     Sajak "Selarnat Pagi" berisi sindiran kepada bangsa Indonesia.

 31.Cermatilah paragraf berikut!

Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya, Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Anak keduanya adalah Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. (Layar Terkembang)
Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan teks di atas adalah…
A.  Sajian ceritanya kurang menarik dan tidak menantang karena tokoh yang dimunculkan adalah seorang wanita, yang diketahui seorang yang berjiwa lemah.
B.  Karya ini memperlihatkan bahwa untuk menjadi seorang wanita yang aktif dalam berkegiatan sosial harus seorang yang lincah dan menarik.
C.  Maria dan Tuti ditampilkan sebagai dua tokoh yang berpenampilan yang menarik dan memikat para pembaca cerita ini karena selalu dipuja kecantikannya.
D.  Tokoh-tokoh dalam cerita adalah tokoh-tokoh yang dipaksakan muncul karena harus ditampilkan kewanitaan dalam berbagai aktivitas.
E.   Tokoh dalam cerita, yaitu Tuti digambarkan sebagai seorang yang pendiam, tetapi aktif dalam berbagai organisasi dan karakter seperti inilah yang seharusnya sangat cocok untuk sifat tokoh Maria.

32.  Bacalah penggalan teks drama berikut!
Ketua RT             :” Selamat pagi!”
Ketua Karang Taruna  :”Selamat pagi , Pak. Oh, ya, bagaimana rencana kegiatan memperingati  HUT RIKe-70? Tinggal berapa hari lagi kita harus memasuki bulan Agustus.”
Ketua RT             :”Oh, tenang ,Dik. Yang penting semua kebutuhan dana telah kami
                             siapkan.
Ketua Karang Taruna      :”Bukan masalah dana, Pak. Justru menurut kami yang penting
perencanaan , paling tidak kita susun proposal agar pelaksanaannya
baik dan jelas. Terutama personal yang akan bekerja nanti harus ditentukan terlebih dahulu. Kalau Bapak berkenan serahkan kepada kami!”
Ketua RT                    :’Sudahlah, Dik. Percaya sama  kami, uang itu menentukan segala-galanya. Ada uang kegiatan jalan dengan sendirinya.

Kritik yang tepat untuk  pesan yang terkandung dalam penggalan drama di atas, adalah ….
A.    Uang memang dapat menyelesaikan semua masalah, akan tetapi uang juga dapat menimbulkan masalah
B.     Hendaknya tidak menjadikan uang untuk  menyelesaikan masalah, perencanaan pun lebih penting.
C.     Pernyataan Ketua RT memang ada benarnya, uang dapat menyelesaikan masalah apalagi tentang rencana HUT RI.
D.    Pernyataan Ketua RT kurang bijaksana sehingga membuat Ketua Karang Taruna kurang sabar karena terlalu menngampangkan sesuatu dengan dalih uang, seharusnya perlu dipikirkan perencanaan yang lebih matang.
E.     Jangankan HUT RI, kegiatan apa pun pasti dapat terlaksana kalau dana sudah dipersiapkan.

33.    Cermati puisi-puisi berikut !
Puisi 1
Sayang….!!!
Temanku,
 Kau lihat di sekitarmu
Lingkunganmu kotor penuh polusi
Tergugahkah engkau
Juga orang di sekitar

Sayang…!!!
Kau dan orang -orang iru
Tak menyadari
Lingkungan kumuh dan polusi

….
Puisi 2
Itu sampah atau apa?
(Karya Aditya Yuda Kencana)
Beri tahu aku jika kau lihat
Itu sampah atau apa
Di jalanan ada sampah
Di selokan ada sampah
Di laci meja ada sampah
Di bus, truk, dan angkot ada sampah

Negeri kita ini apa negeri sampah?
Lautan sampah
Gunung sampah
Atau tong sampah

….
Pernyataan yang benar untuk menerangkan bahwa Puisi 1 dan puisi 2 tersebut memiliki persamaan, yaitu …
A.    Puisi 1 berima bebas, puisi 2 berima  terikat  namun keduanya sama-sama puisi baru.
B.     Puisi 1dan puisi 2  memiliki tema yang sama, yaitu mengungkapkan kerusakan lingkungan yang sering dijumpai di sekitar kita.
C.     Puisi 1 dan puisi 2 memiliki persajakan yang sama, yaitu dengan memperhatikan persamaan bunyi akhir.
D.    Puisi 1 dan puisi 2 sama-sama mengutamakan majas sehingga menarik untuk dikaji.
E.     Puisi 1 dan puisi 2 mengandung makna untuk memerangi sampah karena sampah adalah musuh masyarakat.
Kunci : B
Pembahasan:
Karya sastra puisi dan prosa dapat memiliki persamaan antara karya satu dengan lainnya, baik persamaan dalam tema, bentuk, penggunaan majas dan lain-lainnya. Puisi 1 dan Puisi 2 di atas memiliki persamaan pengambilan tema, yaitu tentang lingkungan, Puisi 1 mengungkapkan masalah lingkungan yang kotor dan penuh dengan polusi. Begitu pula puisi 2, menggambarkan lingkungan yang selalu ada sampah di mana pun termpatnya. Jadi kedua puisi tersebut memiliki persamaan tema yaitu lingkungan. Jadi jawaban yang benar adalah B. Sedangkan jawaban yang lain kurangtepat.



34.    Perhatikan kutipan berikut!
Kutipan 1
Setelah aku diwisuda sebagai sarjana ilmu hokum, aku kemudian memilih pulang ke Rimbo Pematang. Aku membantu mengajar di SMA Rimbo Parit dengan status honorer, sekolah tempat aku menyelesaikan sekolah dulu. Aku memegang mata pelajaran Tata Negara dan Sejarah, Seperti ketika aku sekolah dulu, aku bolak-balik dari rumah ke kota kecamatan tersebut; dari rumah jalan kaki beberapa ratus meter ke dermaga pnyeberangan dengan perahu di pinggir sungai; kemudian melanjutkan perjalanan dengan transportasi darat ke Rimbo Parit. Begitu setiap hari pulang pergi.

Kutipan 2
     Guntingan kertas masih ada di mejanya. Tidahk semua koran menulis tentang peristiwa itu, hanya beberapa. Dan yang beberapa itulah yang membuatnya tersentak. Ada yang nyeri dalam dadanya, ada yang hampa dalam jiwanya. Benarkah berita itu.Tidakkah salah koran-koran  itu menulis tentang hilangnya lelaki yang terbawa arus Sungai Indragiri yang menenggelamkan kampung di Indragiri.
     “Ini pasti bohong!” teriaknya hiteris.
Ada beberapa orang di sampingnya, juga Rustaman dan Handoko. “Paling tidak kita bias mengecek kebenarannya dan harus ke sana, Alia.” Yang ini suara Rustaman .
Alia, wanita itu hanya menangis tanpa suara hanya isakan.  Tapi tidak mungkin dia mati. Kalau dia mati sudah dari dulu ia mati. Dia tidak akan mati.”

Jika dilihat dari sudut pandang penceritaan, kutipan 1 dan 2 memiliki sudut pandang yang berbeda. Pernyataan perbedaan yang tepat adalah …
A.    Sudut pandang orang pertama digunakan pada kutipan 1, sedangkan sudut pandang serba tahu pada kutipan 2.
B.     Kutipan 1 menggunakan sudut pandang serba tahu, sedangkan kutipan 2 menggunakan sudut pandang orang pertama.
C.     Kutipan I menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama, sedangkan kutipan 2 menggunakan sudut pandang serbatahu.
D.    Kutipan 1 menggunakan sudut pandang orang pertama, kutipan 2 menggunakan sudut pandang orang kedua
E.     Kutipan 1 menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, kutipan 2 menggunakan sudut pandang serba tahu.


35.  Bacalah penggalan cerita berikut !
            Ibu sedang bercerita tentang penembakan dan saudara-saudaraku yang hilang tapi aku tidak bisa mendengarkan karena aku sedang meniupkan seruling dengan perasaan yang rawan yang menggerakkan kenyataan ke dalam diriku yang begitu kosong sehingga setiap kota yang mengalir bergaung tanpa perbedaan tanpa keinginan tanpa impian sampai kenangan tercetak di atas piring itu tersayat bersama daging hewan-hewan yang dimakan setengah matang atas nama peradaban yang begitu kelabu seperti kabut pagi itu yang mendekapku dalam dingin yang mengeluarkan bisikan seperti rintihan berkepanjangan. (Saksi Mata, Seno Gumira Ajidarma)

  Watak tokoh aku dalam penggalan cerpen di atas adalah ....
A.    Jujur, baik.
B.     Iri hati, dengki.
C.     Kesal, dendam.
D.    Dengki, marah.
E.     Optimis, pengertian.



36.    Perhatikan kutipan cerpen berikut dengan saksama!
           Maka, selalu ramai saja lepau kecilnya setiap pagi. Sebelum berangkat sekolah, aku selalu menyempatkan waktu untuk makan lontong di sana. Berdesak-desakan dengan pembeli yang lain. Beruntung kami, yang memakai seragam, akan selalu didahulukan. “Kasihan, biar tidak terlambat ke sekolah,” begitu komentar beliau kalau ada pembeli yang sudah lama menunggu lebih dulu memprotesnya.
           Sudah menjadi kebiasaan di kampungku untuk selalu mengisi perut pagi-pagi. Setelah itu segudang kerja telah menunggu mereka di sawah dan di ladang. Barulah nanti siang mereka kembali mengisi perut dengan nasi sebelum waktu duhur datang. 
(Indrian Koto, Lontong Tek Sidar, dalam Jawa Pos, Minggu, 27 Februari 2011)

Tema yang diangkat dalam kutipan cerpen di atas adalah masalah …..
a.       Sosial
b.      Budaya
c.       Religius
d.      Politik
e.       Ekonomi


37.    ANGIN, 1

Angin yang diciptakan untuk senantiasa bergerak dari sudut ke
sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika
mendengar suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk
pertama kali, “hei siapa ini yang mendadak di depanku?”

Angin itu tersentak kembali ketika kemudian mendengar jerit
wanita untuk pertama kali, sejak itu ia terus bertiup tak pernah
menoleh lagi –
sampai pagi tadi: ketika kau bagai terpesona sebab tiba-tiba
merasa seorang diri di tengah bising-bising ini tanpa Hawa.
(Sapardi Djoko Damono, Perahu Kertas, 1982: 20)

Citraan yang dominan digunakan pada puisi di atas adalah .....
a.       Penglihatan
b.      Pendengaran
c.       Perabaan
d.      Gerak
e.       Penciuman


38.  Perhatikan puisi berikut dengan saksama!
SORGA
           Buat Basuki Resobowo

Seperti ibu + nenekku juga
tambah tujuh keturunan yang lalu
aku minta pula supaya sampai di sorga
yang kata Masyumi  +  Muhammadiyah bersungai
           susu
dan bertabur bidadari beribu
......................................................

Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi di atas adalah .....
a.       Personifikasi
b.      Metafora
c.       Hiperbola
d.      Metonimi
e.       Ironi

39. Perhatikan cuplikan resensi drama berjudul GUNDALA GAWAT berikut ini!
Kemudian cerita berlanjut saat Gundala kebingungan dengan fitnah yang menimpa dirinya, sekaligus juga disalahkan oleh sesama kawan superheronya. Hasmi lantas kemudian memberikan solusi untuk mengutus agen X9 yang bertugas menyelidiki kisruh tersebut. Diketahui kemudian bahwa perampokan-perampokan yang terjadi selama ini adalah ulah dari kelompok Harimau Lapar. Strategi disusun kemudian, untuk para super hero tadi menyusup ke dalam kelompok harimau lapar.
Dan apa yang terjadi? Para superhero tadi tertangkap dengan mudah, maklum mereka sudah lama menganggur dan kemampuannya menjadi kembali amatir. Lebih menyedihkan saat diakhir cerita ternyata diketahui Ketua Agung Harimau Lapar adalah agen X9 sendiri, ditambah Gundala juga dikhianati kawan-kawannya sesama super hero. Ternyata tidak ada jiwa korsa dalam solidaritas sesama superhero di sini.
Di akhir lakon, Gundala seperti bergumam sendiri bahwa perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran tidak semudah dalam film-film atau cerita komik, super hero juga bisa rapuh, bisa mata duitan, juga bisa haus kekuasaan, tidak ada bedanya dengan politisi. Semboyan super hero dalam Gundala Gawat dengan yel-yel  “superhero bersatu tak bisa dikalahkan” menjadi teriakan parau yang dirasakan Gundala.
 Dalam lakon ini, Gundala merasa seperti tersingkirkan oleh zaman. Pemandangan tersebut seperti mencoba memberi ruang dalam alam berfikir kita, bahwasanya tidak selalu yang memiliki label superhero itu harus selalu menang.
Beberapa pertanyaan kemudian hadir, dalam parodi getir superhero Gundala Gawat apa moral cerita yang tersampaikan? GM sendiri lewat akun twitter pribadinya hanya menjawab singkat: ”lelucon tak bisa dipenyet menjadi pesan”. Lebih filosofis lagi, Butet menambahkan bahwa lakon seperti Gundala Gawat ini perlu, sebab “urip mung mampir ngguyu”.
.       Kalimat  ulasan yang sesuai dengan cuplikan drama tersebut di atas adalah ....
A.   Paragraf pertama, mengulas tentang titik lemah dari tokoh Gundala superhero tetapi tidak bisa menangkis fitnah dari luar sehingga suasana menjadi bertambah gawat.
B.  Paragraf kedua, mengulas tentang keunggulan tokoh utama yang sudah mulai dapat menyelesaikan sumber masalah yaitu kurangnya jiwa korsa dengan tertangkapnya ketua Agung Harimau Lapar adalah agen X9 .
C. Paragraf ketiga, mengulas kelemahan tokoh Gundala yang dalam menegakkan keadilan juga bisa rapuh, mata duwitan dan haus kekuasaan. Semangat yel-yel kendor dan parau suaranya.
D. Paragraf keempat, mengulas kelemahan tokoh Gundala Gawat yang superhero tetapi tidak berdaya dan selalu kalah serta tersingkir dalam menghadapi problematika  zaman..
E. Paragraf kelima, mengulas kelemahan berkaitan dengan pesan  moralitas yang terkandung dalam parodi lelucon ini kurang tegas dibalut dengan canda sebab "Urip mung mampir ngguyu"

40. Perhatikan cuplikan resensi Novel Negeri 5 Menara berikut ini!
 Novel yang satu ini bisa dikatakan novel religious kontemporer bertemakan pendidikan yang paling laris dicari pembaca. Novel Negeri 5 merupakan rangkaian pertama dari trilogy karya A. Fuadi ini. Secara umum, sang penulis mengisahkan pegalaman hidup lima orang pemuda yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren terkenal bernama Pesantren Madani atau PM.
Kelima tokoh utama tersebut adalah Alif Fikri yang berasal dari Padang, Atang yang berasal dari Bandung Jawa Barat, Raja dari Medan, Dulmajid yang datang dari daerah Sumenep, Said dari kota Mojokerto, dan terakhir Baso yang berasal dari sebuah tempat di Sulawesi Selatan bernama Gowa. Kelima sahabat ini bersama-sama mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren Madani baik itu riang dan gamang, asam dan manis.

Pada mulanya, sang tokoh Alif ingin menjadi sosok intelek seperti Habibie. Ia mengingkan bersekolah di SMA Bukittinggi demi mencapai cita-citanya. Sayangnya, Amak, orang tua Alif tidak mengijinkan hal tersebut. Ia menginginkan Alif menjadi seorang ustad atau pemuka agama sehingga ia berpikir menyekolahkannya di pondok pesantren. Alif sebenarnya berberat hati, tapi pada akhirnya ia menuruti Amak-nya dan melanjutkan pendidikan di Pesantren Madani.
Pada mulanya, Alif begitu kaget menjumpai kehidupan di dalam pondok pesantren yang begitu disiplin. Namun seiring berjalannya waktu, ia kemudian ikut lebur di dalamnya bersama sahabat-sahabatnya yang lain. Mereka semua percaya pada sebuah mantra: Man Jadda Wajada yang berarti 'Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil." 
Menurut beberapa pengamat, penulis novel Negeri 5 Menara ini berhasil menggambarkan suasana modern di dalam pesantren yang selama ini dianggap kuno dan kaku serta tidak menarik. Paham mengenai pesantren yang hanya mengajarkan persoalan agama juga seolah hendak dikikis sang penulis.
Di dalam novel ini secara tersirat ia memperlihatkan sisi modern pesantren dengan mengisahkan mereka belajar soal seni, bahasa dan juga kewajiban berbahasa Inggris yang tak bisa ditolerir. Sang penulis juga dinilai cerdas menitip kisah humor yang membuat novel berat ini agak sedikit ringan dan renyah untuk dinikmati.

.       Kalimat  ulasan yang menonjolkan kelebihan novel Negeri 5 Menara adalah ....
A.    Novel yang satu ini bisa dikatakan novel religious kontemporer bertemakan pendidikan yang paling laris dicari pembaca. Novel Negeri 5 merupakan rangkaian pertama dari trilogy karya A. Fuadi ini. Secara umum, sang penulis mengisahkan pegalaman hidup lima orang pemuda yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren terkenal bernama Pesantren Madani atau PM.
B.   Kelima tokoh utama tersebut adalah Alif Fikri yang berasal dari Padang, Atang yang berasal dari Bandung Jawa Barat, Raja dari Medan, Dulmajid yang datang dari daerah Sumenep, Said dari kota Mojokerto, dan terakhir Baso yang berasal dari sebuah tempat di Sulawesi Selatan bernama Gowa. Kelima sahabat ini bersama-sama mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren Madani baik itu riang dan gamang, asam dan manis.

C. Pada mulanya, sang tokoh Alif ingin menjadi sosok intelek seperti Habibie. Ia mengingkan bersekolah di SMA Bukittinggi demi mencapai cita-citanya. Sayangnya, Amak, orang tua Alif tidak mengijinkan hal tersebut. Ia menginginkan Alif menjadi seorang ustad atau pemuka agama sehingga ia berpikir menyekolahkannya di pondok pesantren. Alif sebenarnya berberat hati, tapi pada akhirnya ia menuruti Amak-nya dan melanjutkan pendidikan di Pesantren Madani.
D. Pada mulanya, Alif begitu kaget menjumpai kehidupan di dalam pondok pesantren yang begitu disiplin. Namun seiring berjalannya waktu, ia kemudian ikut lebur di dalamnya bersama sahabat-sahabatnya yang lain. Mereka semua percaya pada sebuah mantra: Man Jadda Wajada yang berarti 'Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil." 
E.   Menurut beberapa pengamat, penulis novel Negeri 5 Menara ini berhasil menggambarkan suasana modern di dalam pesantren yang selama ini dianggap kuno dan kaku serta tidak menarik. Paham mengenai pesantren yang hanya mengajarkan persoalan agama juga seolah hendak dikikis sang penulis.

 41.   Novel "Surat Kecil untuk Tuhan" karya  Agnes Danovar                                           
Dokterpun akhirnya menyerah terhadap kankernya. Di nafas terakhir itulah ia menuliskan sebuah Surat Kecil Untuk Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun. Kalimat tersebut ternyata merupakan tema pokok novel ini.    

Tokoh Keke merupakan teladan bagi kaum remaja semuanya, Keke adalah tokoh masih muda,tidak putus asa, selalu mensyukuri nikmat dan tidak mengeluh akan semua cobaan yang dihadapinya. Ia selalu berusaha ceria di depan orang-orang terdekatnya walaupun dengan semua cobaan yang dihadapinya.

Dapat dilihat pada bagian V tentang “Hari Indah Itu Telah Datang” pada paragraph ke-3, Aku mensyukuri semua karena ini adalah cobaan Tuhan untukku. Kesalahan besar bagi seorang teman apabila lebih mementingkan egonya demi kepentingan pribadi, Padahal temannya tersakiti. Seharusnya seorang teman harus mempunyai rasa pengertian dan kebersamaan yang tinggi kepada temannya sendiri.
            
Agnes Davonar, sebagai pengarang yang berpengalaman mampu menghidupkan jalan cerita dengan urut mulai dari bagian I samapai XI, dan mampu menghidupkan suasana waktu terjadi ketegangan. Dalam hal ini pengarang sering memasukan pesan-pesan yang disampaikan melalui dialog para tokoh, dialog seperti itu tidak sesuai setting.

Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” menambah peredaran novel di Indonesia. Novel ini teramat sayang untuk kita lewatkan begitu saja, karena novel ini bisa menambah nilai moral remaja Indonesia.

Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan cuplikan kalimat resensi menyatakan keunggulan novel tersebut adalah ....
A.    Paragraf pertama menekankan keunggulan buku dari tema yang memang diangkat dari sebuah kisah nyata remaja Indonesia yang terkena penyakit kanker.
B.    Paragraf kedua menekankan keunggulan buku dari sisi tokoh Keke yang tidak mudah putus asa dalam menghadapi penyakit kanker yang susah disembuhkan dan selalu mensyukuri nikmat Tuhan.
C.    Paragraf ketiga menekankan keunggulan buku dari sisi ketabahan tokoh utama terkena penyakit kanker sebagai sebuah cobaan yang harus disyukuri dan selalu berusaha ceria dan menghilangkan egonya.
D.    Paragraf keempat menekankan keunggulan seorang Agnes Davonar yang mampu menghidupkan suasana waktu terjadi ketegangan dan memasukkan pesan melalui dialog tokoh.
E.    Paragraf kelima menekankan di samping kekurangan kehadiran novel "Surat Kecil untuk Tuhan"menambah peredaran novel Indonesia dan juga dapat menambah nilai moral remaja Indonesia.


42. Perhatikan kutipan naskah drama berikut ini!
Sayang Ada Orang Lain : Karya: Utuy Tatang Sontani

DI RUMAH SUMINTO YANG SEMPIT DAN SEDERHANA. SUASANA SEPI. TIBA-TIBA DATANG SEORANG LAKI-LAKI MENCARI SUMINTO.

Hamid  :          Minto ... Minto! Kau masih tidur di siang hari begini? (SUMINI ISTRI SUMINTO MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BAGUS) Suminto ada?
Sumini            :          Ada. Mas ... Mas ... ini ada Pak Hamid! (MINTO MUNCUL DENGAN KAUS OBLONG DAN SARUNG)
Hamid  :          Lho aneh ...! Istrinya perlente, suaminya kaya gembel.
Suminto         :          Dia mau pergi, ada urusan.
Hamid  :          Dan kau, tunggu di rumah? Mengapa tidak berduaan saja sambil rekreasi. Ini kan hari Minggu?
Suminto         :          Hari Minggu malah lebih memusingkan. Uang tak ada, malas mau pergi. Diam di rumah, banyak yang nagih utang.

Hamid  :          Engkau selalu pesimis, Minto. Untung istrimu tidak.
Sumini            :          Perempuan jangan disamakan dengan laki-laki, Pak Hamid. Silakan duduk Pak Hamid, saya mau pergi dulu, ada urusan. (MENDEKATI MINTO LALU MENCIUM TANGAN BERPAMITAN) Saya pergi dulu, Mas! (MINI PERGI KELUAR)

Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan watak tokoh dalam drama tersebut adalah ....

A.  Minto sabar dan pasrah pada keadaan, pesimistis keadaan ekonomi yang tidak kunjung membaik. Dengan kejujurannya ia akan mengubah nasib keluarganya.
B.   Sumini berjuang sekuat tenaga untuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan menghutang ke sana ke mari sedangnya Minto suaminya bermalas-malasan masih tidur di siang hari.
C. Pak Hamid memotivasi Suminto agar senantiasa mendampingi istrinya (Sumini) dalam mengisi waktu libur hari Minggu untuk rekreasi agar berpikiran optimis dalam menghadapi beban hidup.
D. Suminto selalu pesimistis dan apatis dalam menghadapi problema hidup, untung ada Pak Hamid yang selalu memotivasi dan membantu dalam memecahkan masalah ekonomi keluarga.
E.   Sumini  sosok istri yang baik, pamit berangkat bekerja dan cium tangan suaminya, sedangkan Suminto tetap tinggal di rumah walaupun hari minggu memusingkan karena tidak mempunyai uang.


43. Perhatikan kutipan naskah drama berikut ini!

Sayang Ada Orang Lain : Karya: Utuy Tatang Sontani
..........................................................

Hamid  :          Minto, beruntung sekali kamu memiliki istri seperti dia. Tapi anehnya, engkau selalu kelihatan lesu.
Suminto          :         Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, kalau perlu menjual barang yang layak dijual. Kian lama utang itu bukan kian sedikit, Pak Hamid, tapi makin menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk aku dan istriku, atau biaya sekolah seorang anakku. Tapi, semata-mata untuk mereka yang mengutangkan kepada istriku.

Hamid      : Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu harus melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan gajimu yang tidak cukup. Dengan gaji yang tidak cukup itu, kamu harus bisa menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.

Suminto  :        Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa berbuat senista itu, Pak Hamid.

Hamid     :        Siapa yang menganjurkan kamu untuk korupsi? Aku tidak bilang begitu. Aku cuma menyarankan agar kamu berpikir dialektis, agar kamu dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik. Tapi ... sudahlah, Minto, aku ke sini sebenarnya hanya mau pinjam raket badmintonmu.

 Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan watak tokoh dalam drama tersebut adalah ....

A.  Minto  sangat beruntung mendapatkan istri Sumini yang tidak mengeluh walaupun ekonominya serba pas-pasan. Ia berusaha untuk menghemat belanja kesehariannya.
B.   Pak Hamid selalu memotivasi Suminto, agar mengubah cara berpikirnya yang realistis dalam menghadapi problematika hidup dengan cara harus bisa menggunakan kesempatan dalam kesempitan.
C.  Suminto tidak tabah dalam menghadapi hidup ini. Ia pasrah tak berdaya pesimistis karena dengan usaha apa pun tetap juga tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga yang gali lubang tutup lubang.
D.  Suminto dengan kejujurannya menangkap dan memotong pembicaraann Pak Hamid yang menganjurkan untuk menggunakan kesempatan dalam segala cara adalah perbuatan nista (korupsi).
E.   Sebagai pegawai rendahan, gaji yang diterima Suminto hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 10 hari sedangkan hari berikutnya ditutup dengan hutangnya yang menggunung.


44. Perhatikan cuplikan puisi berikut ini!
PELAJARAN TATABAHASA DAN MENGARANG
oleh : Taufik Ismail

 ................................................
Bukalah buku pelajaran kalian
Halaman enam puluh Sembilan
 “Ini ada kalimat menarik hati, berbunyi
‘Mengeritik itu boleh asal membangun’

Nah, anak-anak, renungkanlah makna ungkapan itu
Kemudian, buat kalimat baru dengan kata-katamu sendiri.
” Demikianlah kelas itu sepuluh menit dimasuki sunyi
Murid-murid itu termenung-menung sendiri

Ada yang memutar-mutar pensil dan bolpoin
Ada yang meletakkan ibu jari di dahi
Ada yang salah tingkah, duduk gelisah
Memikirkan sejumlah kata yang bisa serasi

Menjawab pertanyaan Pak Guru ini “ayo siapa yang sudah siap?
” Maka tak ada seorang yang mengacungkan tangan
Kalau tidak menunduk sembunyi dari incaran guru
Murid-murid itu saling berpandangan saja


Kalimat tanggapan berikut ini yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah ....
A.    Siswa membuat puisi dengan tema, "Mengeritik itu boleh Asal membangun," terjebak dalam permainan kata-kata yang tidak bermakna dan terkesan menjajarkan kata-kata tanpa mempertimbangkan diksi yang  baik.

B.    Siswa mengalami kesulitan dalam membuat puisi, karena  kurang memiliki kepekaan batin yang tajam. Kata-kata yang dimunculkan bersifat klise dan "copy paste" sebutan istilah lain yang lazim tanpa memahami dan mendalami  tebaran kata-kata yang tidak harmonis.

C.    Sebagai bentuk kegagapan  siswa  dalam mengeja kata-kata,  terjebak dalam permainan kata-kata maka ia apatis sambil menundukkan wajah sembunyi, memutar-mutar pensil dan bolpoint,  itu semua dilakukan agar terbebas dari  kontribusi tampil apresiatif.

D.    Siswa sebagai figur generasi penerus bangsa ternyata harus banyak belajar untuk menemukan jati diri secara personal dan  sebagai manifestasi jati diri bangsa secara kultural. Hal ini perlu dilakukan sebagai bentuk dari sebuah upaya untuk mewujudkan generasi muda yang tangguh dan bermental baja.

E.    Dalam dunia kreativitas, pelajaran menulis adalah bagian dari kreatifitas itu sendiri. Dalam membuat puisi siswa selalu mengalami kebekuan  pikir dan kekeringan jiwa. Saling pandang adalah bentuk yang tidak percaya diri dan lebih bergantung pada orang lain.



45. Perhatikan cuplikan puisi berikut ini!
PELAJARAN TATABAHASA DAN MENGARANG
oleh : Taufik Ismail

 ................................................
Akhirnya ada seorang disuruh maju ke depan
Dan dia pun memberi  jawaban 
 “Mengeritik itu boleh, asal membangun
Membangun itu boleh, asal mengeritik
Mengeritik itu tidak boleh, asal tidak membangun
Membangun itu tidak asal, mengeritik itu boleh tidak
Membangun mengeritik itu boleh asal
Mengeritik membangun itu asal boleh
Mengeritik itu membangun ,
Membangun itu mengeritik
Asal boleh mengeritik, boleh itu asal
Asal boleh membangun, asal itu boleh
Itu  boleh asal, membangun asal boleh
Boleh itu asal, Asal itu boleh
Asal asal Itu itu Itu.”


 Kalimat tanggapan berikut ini yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah ....
A.  Puisi ini mengindikasikan bahwa siswa dalam dunia tulis-menulis masih harus banyak belajar/memprihatinkan  terjebak dalam permainan kata-kata yang tanpa makna.

B. Ilustrasi penggunaan kata-kata yang  tidak disengaja oleh  siswa dengan  membolak-balik  terutama dua kata " mengkritik dan membangun," tetapi bila dikaji lebih mendalam mengandung daya kritis yang sangat tinggi.

C.  Dua kata "mengkritik dan membangun" adalah kunci dari sebuah esensi puisi tersebut. Puisi ini lebih menonjolkan aspek daya kritis siswa yang kendor, karena kurangnya /lemahnya daya baca sehingga terjebak pada kata-kata yang klise jauh dari harapan makna yang sesungguhnya.

D.  Puisi ini kekuatannya  terletak pada diksi  atau pilihan kata, terdapat kata kunci : mengkritik, membangun, boleh, asal, dan itu. Kelima kata kunci itulah sebenarnya merupakan inti dari puisi ini sebagai sebuah aktivitas yang diawali dengan tindakan mengkritik yang diperbolehkan asalnya ada syaratnya yaitu membangun (bersifat memberikan sebuah solusi dari problem yang ada)

E.  Siswa adalah generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Generasi penerus yang diharapkan bahwa dalam derap pembangunan  muncul kontribusi pemikiran yang kritis dengan memberikan masukan yang solutif tidak asal-asalan, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat dengan pembangunan yang benar-benar membangun manusia Indonesia seutuhnya.



46. Perhatikan puisi berikut ini!

YANG SELALU TERAPUNG  DI ATAS GELOMBANG
oleh : Taufik Ismail

Seseorang dianggap tak bersalah,
sampai dia dibuktikan hukum bersalah.
Di negeri kami, ungkapan ini terdengar begitu indah.
Kini simaklah sebuah kisah,

Seorang pegawai tinggi, gajinya sebulan satu setengah juta rupiah,
Di garasinya ada Honda metalik,Volvo hitam,
BMW abu-abu, Porsche biru dan Mercedes merah.
Anaknya sekolah di Leiden, Montpelier dan Savannah.
Rumahnya bertebaran di Menteng, Kebayoran dan Macam Macam Indah,

Setiap semester ganjil, isteri terangnya belanja di Hongkong dan Singapura.
Setiap semester genap, isteri gelap liburan di Eropa dan Afrika,
Anak-anaknya pegang dua pabrik, tiga apotik dan empat biro jasa.
Saudara sepupu dan kemenakannya punya lima toko onderdil,
enam biro iklan dan tujuh pusat belanja, 

Kalimat kritik yang paling sesuai dengan puisi tersebut di atas adalah ....

A. Dengan gaji yang tidak memadai, birokrat pegawai tinggi untuk melanggengkan gaya hidup mewah; kendaraan bermerk, belanja dengan barang yang bermerek di Singapura, berlibur ke Eropa bersama istri muda, ia menyalahgunakan jabatan untuk menutup kebutuhan tersebut.

B.  Indonesia sebagai negara hukum, dalam puisi tersebut menjabarkan bahwa untuk menentukan salah tidaknya seseorang adalah lembaga hukum (peradilan), realitasnya adalah keadilan belum menyentuh lapisan atas.

C. Dalam puisi tersebut mengungkapkan tentang keadilan dan kemakmuran. Seorang pegawai tinggi dengan gaji yang dianggap biasa, tetapi bisa investasi dan kepemilikan barang-barang berpola kehidupan yang berkategori mewah.

D. Gaya hidup mewah para pegawai tinggi tidak diimbangi dengan gaji yang memadai menjadikan kehidupan tidak transparans dan menyuburkan korupsi dalam upaya memenuhi gaya hidup yang serba mewah.

E. Penulis puisi berusaha untuk mengungkapkan tentang ketidakadilan yang terjadi saat puisi ini dibuat tahun 1998 masa orde baru yang korup, penuh dengan KKN




47.Perhatikan puisi berikut ini!

YANG SELALU TERAPUNG  DI ATAS GELOMBANG
oleh : Taufik Ismail

...................................
Ketika rupiah anjlok terperosok, kepleset macet dan hancur jadi bubur,
dia ketawa terbahak- bahak karena depositonya dalam dolar Amerika semua.
Sesudah matahari dua kali tenggelam di langit barat, 
jumlah rupiahnya melesat sepuluh kali lipat,
Krisis makin menjadi-jadi, di mana-mana orang antri,
maka seratus kantong plastik hitam dia bagi-bagi.
Isinya masing-masing lima genggam beras,
empat cangkir minyak goreng dan tiga bungkus mi cepat-jadi.
Peristiwa murah hati ini diliput dua menit di kotak televisi,
dan masuk berita koran Jakarta halaman lima pagi-pagi sekali,
Gelombang mau datang, datanglah gelombang,
setiap air bah pasang dia senantiasa
terapung di atas banjir bandang.
Banyak orang tenggelam tak mampu timbul lagi,
lalu dia berkata begini,
"Yah, masing-masing kita rejekinya kan sendiri-sendiri,"


 Kalimat kritik yang paling sesuai dengan puisi tersebut di atas adalah ....

A.   Krisis moneter tahun 1998 saat puisi dibuat, rupiah terpuruk oleh mata uang dollar Amerika menjadikan rakyat bertambah miskin terjadi hura-hara.

B.   Mata uang rupiah melemah akibat krisis moneter, daya beli rakyat rendah, krisis makin menjadi-jadi di mana-mana, orang antri kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

C.  Puisi ini menggambarkan kondisi krisis moneter akibat kurs rupiah yang anjlok terhadap dollar Amerika, sementara itu yang kaya bertambah kaya karena mempunyai cadangan deposito dalam bentuk dollar.

D.  Krisis makin menjadi-jadi, para pejabat tinggi tidak mengalami krisis, karena sudah ada persiapan cadangan dalam bentuk deposito dalam bentuk dollar

E. Krisis moneter menjadikan rakyat bertambah sengsara, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari harus antri untuk memperoleh sembako.



48. Perhatikan cuplikan hikayat Si Miskin dan berjudul "Mbah Mahdi dan Cerita pagi Itu" berikut ini!
Hikayat Simiskin
Karena kutukan Batara Indra, raja keindraan beserta istrinya jatuh miskin, melarat, dan terlunta-lunta di Kerajaan Antah Berantah yang diperintah oleh Maharaja Indra Dewa. Setiap hari si Miskin mencari sisi-sisa makanan yang sudah dibuang orang di tempat-tempat sampah. Apabila penduduk melihatnya, mereka beramai-ramai menghina, memukul, dan mengusir si Miskin suami-istri itu, sehingga badannya luka-luka. Sedih hati si Miskin sepanjang hari dan tidak berani masuk kampung karena takut dipukul atau dilempari batu. Diambilnya daun-daun muda untuk dimakan dan untuk pengobat luka di tubuhnya. Demikianlah pengalaman dan penderitaan mereka sepanjang hari.
..................................


Mbah Mahdi dan Cerita Pagi Itu Oleh : Indra Tranggono
Mbah Mahdi selalu menghidangkan kejengkelan kepadaku. Setiap pagi, dia selalu membakar sampah, tepat di belakang rumahku, hingga aku tak pernah sempat menikmati udara bersih dan segar.
”Kenapa dia selalu bakar sampah di belakang rumah kita? Itu pertanyaannya yang paling tepat,” ujar istriku sambil menuangkan teh panas ke cangkir tembikar.
Seperti mendapat kesempatan, istriku yang selalu melarang aku merokok pun nerocos, ”Demi Tuhan, segala asap itu berbahaya. Mestinya sampah itu kan ditimbun di dalam lubang. Lebih sehat. Bisa jadi pupuk”.
................................................

Penggunaan bahasa antara hikayat dan cerpen tersebut yang berbeda ditandai dengan ....
A. Hikayat ditandai dengan adanya kutukan Batara Indra sehingga menjadi miskin sedangkan dalam cerpen bahasanya sederhana merupakan refleksi realitas keseharian dan kekinian.

B. Hikayat ditandai dengan anonim sebagai produk kolektif masyarakat saat itu sedangkan dalam cerpen bahasanya sederhana tetapi menggambarkan problematika hidup yang komplek.

C. Hikayat  menceritakan penderitaan Si Miskin yang terhina sedangkan dalam cerpen menceritakan perjalanan hidup seorang Mabh Mahdi seorang diri yang ditinggal anak dan istrinya.

D. Hikayat  menceritakan ketabahan seorang yang sangat miskin tetapi di akhir hidupnya menjadi kaya raya sedangkan dalam cerpen  menceritakan iri dengkenya mbah Mahdi yang tiap hari selalu membakar sampah di belakang rumah, menjadikan banyak asap yang menyesakkan.

E. Hikayat menceritakan kehidupan dan penderitaan si Miskin, dan karena ketabahannya dan kerja keras menjadi kaya raya sedangkan dalam cerpen bahasanya sederhana merupakan refleksi realitas keseharian dan kekinian.




49.  Perhatikan puisi berikut ini!

Teratai
             (Kepada Ki Hajar Dewantara)
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tiada terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri, Laksmi mengarang
Biarpun dia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah, o, Teratai bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biarkan sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga jaman
Sanusi Pane, 1957

Bila kita kaji puisi tersebut di atas penggambaran masyarakat saat puisi ini dibuat yang paling tepat adalah .....

A.    Ki Hajar Dewantara digambarkan seperti Bunga teratai yang selalu memberikan pencerahan melalui dunia pendidikan. Jadi seperti itulah kondisi perkembangan pendidikan di Indonesia saat itu.

B.    Bunga teratai mudah tumbuh di manapun kondisinya, ini menggambarkan atas perjuangan Ki Hajar Dewantara yang dapat tumbuh dan berkembang di bumi Indonesia

C.   Sanusi Pane leawt puisi "Bunga Teratai" menggambarkan tentang jasa Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan, seperti bunga teratai yang mudah tumbuh di mana pun dalam upaya mencerdaskan Indonesia setelah merdeka.

D.   Bunga teratai dijadikan simbol "Tut Wuri Handayani" sebagai simbol dunia pendidikan atas jasa Ki Hajar Dewantara yang berjuang di bidang pendidikan pasca memperoleh kemerdekaan.

E.    Konsep pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara "Tut Wuri Handayani" adalah bagian dari budaya masyarakat Indonesia dalam memperoleh pendidikan baik formal maupun tidak formal.







50. Perhatikan puisi berikut ini!

AKU 
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau …
Tak perlu sedu sedan itu…
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang …
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang…
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri…
Dan aku akan lebih tidak perduli…
Aku mau hidup seribu tahun lagi…
Chairil Anwar
Maret 1943

Bila kita kaji puisi tersebut di atas penggambaran masyarakat saat puisi ini dibuat yang paling tepat adalah .....

A. Masa-masa penjajahan yang sulit, mendorong munculnya puisi tersebut yang mendobrak kekangan segala dimensi hidup untuk terus berjuang menuju kebebasan

B. Pemberontakan Chairil anwar melawan kekangan terutama dalam ide dan gagasan mendorong terciptanya puisi ini, yang penuh dengan pemberontakan menuju perubahan.

C. Kondisi masyarakat yang tidak berdaya karena penjajahan, melalui puisi ini seorang Chairil  sebagai motor untuk memberontak menuju kemerdekaan yang di dalamnya terdapat kebebasan dalam berekspresi.

D. Puisi ini memang sangat berbeda dengan puisi-puisi yang tercipta pada zamannya sekitar masa pendudukan Jepang, masyarakat sangat menderita terbelenggu oleh skenari Jepang dalam menghadapi perang dunia ke-2

E. Penderitaan rakyat yang saat itu dalam pendudukan Jepang, kemiskinan dan kelaparan, mendorong individu yang anarkhis dalam memandang hidup yang tidak ada pilihan dan harus tetap hidup.


A.          Perhatikan kutipan cerpen berikut ini!

KETIKA MAS GAGAH PERGI
Karya : Helvy Tiana Rosa

Mas gagah berubah! Ya, beberapa bulan belakangan ini masku, sekaligus saudara kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah!

Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Tehnik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang dan tentu saja…ganteng !Mas Gagah juga sudah mampu membiayai sekolahnya sendiri dari hasil mengajar privat untuk anak-anak SMA.

Sejak kecil aku sangat dekat dengannya. Tak ada rahasia di antara kami. Ia selalu mengajakku ke mana ia pergi. Ia yang menolong di saat aku butuh pertolongan. Ia menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membawakan oleh-oleh sepulang sekolah dan mengajariku mengaji. Pendek kata, ia selalu melakukan hal-hal yang baik, menyenangkan dan berarti banyak bagiku.

Kalimat berikut ini yang paling sesuai dengan isi  puisi tersebut di atas adalah ....

A.  Mas Gagah sangat memperhatikan kabutuhanku, satu-satunya saudaraku  yang sangat baik padaku.
B.   Mas Gagah  sejak kecil sangat perhatian dengan aku, karena aku adalah satu-satunya saudara kandung.
C. Mas Gagah sejak kecil memang sangat dekat denganku, tetapi beberapa bulan terakhir ia berubah.
D. Mas Gagah yang dahulu sudah berubah, sekarang sangatlah beda antara bumi dan langit.
E. Dahulu mas Gagah selalu melakukan hal yang yang terbaik dan sampai sekarang demikian.











          






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UAS SASIN XII LINTAS MINAT DAN PEMINATAN 23 FEB 2017